https://www.traditionrolex.com/27 Gianyar Kembangkan Padi Varietas Baru M70D - FAJAR BALI
 

Gianyar Kembangkan Padi Varietas Baru M70D

(Last Updated On: 16/11/2021)

GIANYAR-fajarbali.com | Bupati Gianyar, Made Mahayastra didampingi Kadis Pertanian Made Raka dan jajaran beserta OPD terkait melaksanakan panen padi perdana varietas padi M70D, Senin (15/11/2021) lalu. Varietas baru ini dengan harapan 70 hari sudah panen dan dalam setahun bisa panen sebanyak 4 kali. 

Panen perdana ini dilaksanakan di Subak Kalangan, Banjar Samu,, Desa Singapadu Kaler. Dimana untuk denplot organik varietas ini seluas 1,1 hektar. Bupati usai panen perdana menyebutkan dengan benih padi unggul, akan menghasilkan produksi beras yang baik dan masa panen lebih cepat dari jenis varietas lainnya. “Saya meyakini, kalau varietas ini dikembangkan, petani di Singapadu dan khususnya di Gianyar akan sejahtera, mengingat ada peningkatan produksi dan masa tanam lebih banyak dalam setahun,” jelas Bupati Mahayastra. 

 

Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Gianyar, Wayan Suarta menjelaskan varietas M70D adalah varietas baru dan baru diuji coba di Subak Kalangan Banjar Samu. “M70D itu maksudnya 70 hari sejak ditanam, padi sudah bisa panen,” jelas Wayan Suarta. Dikatakannya, untuk uji coba organik dilakukan pada lahan 1,1 hektar. Sedangkan semi organik dikembangkan pada lahan 23 hektar termasuk dengan penanaman konvensional atau dengan pupuk kimia. 

 

Untuk uji coba pertama, hasil bulir padi pertangkai sesuai harapan, dimana pertangkai rata-rata berisi 114 bulir padi, dibanding dengan padi konvensional sekitar 90-10 bulir pertangkai. Hanya saja, target 70 hari panennya tidak tercapai, hal ini karena curah hujan berkepanjangan dan tanaman padi over air. “Hasil panen sudah sesuai harapan, hanya saja 70 day panen belum tercapai, karena panjangnya curah hujan. Saat ini panen pada 89 hari,” jelas Wayan Suarta. 

 

Walau demikian, kedepannya di Subak Kalangan dengan luas tanam 23 hektar lebih akan menanam komoditas organik M70D. Dengan harapan, selain nantinya bisa panen padi 4 kali setahun dan produksi padi sekitar 7,3 ton per hektar. Dengan berhasilnya pengembangan M70D ini, kedepannya akan dikembangkan pada subak lain. “Nanti akan dikembangkab ke subak lain, kecuali yang sudah ada uji coba varietas tertentu dan yang sudah mengembangkan tanaman organik murni,” tutupnya.(sar)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Meski Kembalikan Kerugian Negara Ratusan Juta, Kasus Dugaan Korupsi di PDAM Nusa Penida Tetap Bergulir

Sel Nov 16 , 2021
Dibaca: 14 (Last Updated On: 16/11/2021)SEMARAPURA-fajarbali.com | Setelah menyandang status tersangka dan resmi ditahan, kedua tersangka kasus dugaan korupsi penjualan air tangki PDAM Tirta Mahottama unit Nusa Penida, IKN dan IKS justru melakukan pengembalian uang kerugian negara. Pengembalian uang sebesar Rp320.450.000 tersebut dilakukan oleh pihak keluarga kedua tersangka pada Senin (15/11/2021).  Save as […]

Berita Lainnya