BANGLI – fajarbali.com | Penerapan Protokol Kesehatan di Pasar Kidul Bangli terkesan hangat-hangat tai ayam. Pasalnya, belakangan kesadaran pengunjung dan pedagang untuk tetap disiplin menerapkan SOP Kesehatan tersebut, cenderung menurun. Terbukti, sesuai pantauan awak media, Minggu (09/08/2020) pagi, saat memasuki pintu masuk areal pasar terbesar di Kota Bangli, tidak ada lagi petugas yang mengecek suhu tubuh pengunjung dengan termogun.
Cuma ada beberapa pengunjung yang sadar mencuci tangan sebelum masuk ke pasar. Yang lainnya, ada yang ngeloyor begitu saja masuk pasar tanpa melakukan cuci tangan. Padahal, tempat cuci tangan sudah disiapkan disejumlah pintu masuk pasar Kidul. Selain itu, tampak sejumlah pedagang daging dan sayur di Pasar Kidul justru menggunakan masker tidak sesuai fungsinya. Hanya ditempel didagu dan ada juga yang tidak menggunakan face shield sama sekali.
Padahal sebelumnya, untuk memastikan protokol kesehatan di era new normal, Pemkab Bangli telah memberikan batuan alat pelindung diri (APD) kepada para pedagang Pasar Kidul. Hal ini, diakui salah seorang pedagang yang namanya enggan dimediakan. Bahwasanya, menyongsong era new normal, pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) telah memberikan bantuan APD kepada pedagang aktif. Adapun jenis APD yang diberikan ke pedagang yakni kaca pelindung wajah (face shield), slop tangan dan masker. Pihaknya pun tidak menampik adanya pedagang yang menggunakan masker tidak sesuai fungsinya dan ada juga tidak memakai sama sekali. ”Memang ada beberapa pedagang yang sudah menerima APD justru tidak menggunakanya saat berjualan,” keluh pedagang asal Kota Bangli ini.
Hanya saja, yang bersangkutan mengaku tidak berani untuk menegur. “Itu kembali kepada kesadaran masing-masing. Karena itu, pengawasan mesti terus dilakukan pemerintah agar tidak ada pedagang yang membandel tidak mau menggunakan APD. Jangan sampai upaya yang baik untuk mencegah penularan corona menjadi hangat-hangat tai ayam,” ucapnya. Karena itu, pihaknya mengaku cukup cemas jika pengawasan tidak konsisten dilakukan petugas, dikhawatirkan kasus Covid -19 akan kembali meledak dan berujung penutupan pasar lagi.
Sementara itu, Kadisperindag Bangli I Wayan Gunawan saat dikonfirmasi adanya keluhan masyarakat terkait sejumlah oknum pedagang yang membandel tidak menerapkan protocol Kesehatan, belum bisa dihubungi. Dua kali ditelpon, Kadisperindag tidak kunjung mengangkat telpon genggamnya. Sebaliknya, Kepala Pasar Kidul, Jro Sabda Negara juga enggan mengangkat telponnya dan terkesan menghindar. Sebab, baru memperkenalkan diri dari awak media yang bersangkutan langsung menutup Hp-nya. Berikutnya, dihubungi yang kedua kalinya, yang bersangkutan langsung merijeck (menolak) panggilan masuk. (arw)