https://www.traditionrolex.com/27 PDAM Bangli Masih Cueki Instruksi Pemasangan Water Meter Ke Kabupaten Lain - FAJAR BALI
 

PDAM Bangli Masih Cueki Instruksi Pemasangan Water Meter Ke Kabupaten Lain

(Last Updated On: 08/02/2020)

BANGLI – fajarbali.com | Terobosan Bupati Bangli, I Made Gianyar mendapatkan kontribusi dari Kabupaten lain berupa imbal jasa dari sumber daya air yang telah digagas sejak tahun 2019, nyatanya sampai saat ini belum ada tindaklanjutnya. Terbukti PDAM Bangli, sampai saat ini belum melakukan pemasangan water meter disejumlah sumber mata air yang selama ini dimanfaatkan oleh PDAM Kabupaten lain. Padahal, pemasangan water meter tersebut nantinya akan dijadikan alat ukur dan sebagai dasar Bupati Bangli untuk bersurat ke Bupati/Walikota yang selama ini memanfaatkan sumber air dari Bangli untuk menuntut kontribusi imbal jasa lingkungan tersebut.

 

Direktur PDAM Bangli, Dewa Gede Retno Suparso Mesi saat dikonfirmasi, justru mengakui sampai saat ini belum melakukan pemasangan water meter disejumlah sumber mata air yang dimanfaatkan kabupaten lain. “Belum. Tahun ini, belum memasang water meter. Mungkin tahun depan baru akan kita laksanakan,” ungkap Dewa Gede Retno Mesi. Namun menurut dia, direncanakan pemasangan water meter akan dilakukan lebih dari lima titik. Hanya saja, secara detail belum diketahui titik rencana pemasangannya. “Lebih lanjut, nanti langsung ke kantor saja ya. Coba hubungi Kabag Teknis atau bagian humas supaya lebih lengkap.  Saya masih ada upacara,” kilahnya.

Sementara Kabag Tehnik PDAM Bangli, IB Perenawa, juga mengaku tahun ini belum ada rencana pemasangan water meter seperti yang diharapkan Bupati Bangli. Kata dia, pemasangan water meter sesuai Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2020, baru akan dilakukan di dua titik. Namun, untuk mengukur penggunaan air di wilayah Bangli saja. “Sedangkan untuk pemasangan water meter untuk mengetahui penggunaan air Bangli ke kabupaten lain, masih belum bisa dilaksanakan. Pada tahun ini, belum dianggarkan,” ungkapnya. Lebih lanjut, pihaknya juga mengaku masih akan melakukan pengecekan sumber-sumber air yang dimanfaatkan oleh kabupaten tetangga tersebut. “Data pemanfaatan air ke kabupaten lain, belum kita pegang. Kita masih melakukan pengecekan sumber-sumber air yang dimanfaatkan kabupaten lain,” ucapnya. 

Untuk mengingatkan sejatinya, Bupati Bangli I Made Gianyar pada tahun 2019 sudah turun kesejumlah titik sumber mata air yang dipergunakan kabupaten lain. Salah satunya, di Tukad Krisik, Tembuku yang sumber airnya dipergunakan Kabupaten Klungkung.  Karena itu, Bupati Bangli I Made Gianyar saat dikonfirmasi awak media, Selasa (4/2) kembali menegaskan perjuangan Kabupaten Bangli untuk mendapatkan kontribusi jasa lingkungan dari kabupaten lain harus dilakukan dan didukung semua pihak.

Kata Made Gianyar, untuk bisa mendapatkan kontribusi dari kabupaten lain, hitung-hitungannya harus jelas dulu. “Langkah paling dekat dan terukur agar perjuangan tidak mubazir, untuk sementara yang paling jelas bisa diukur yakni pemanfaatan air untuk PDAM Kabupaten lain. Misalnya, PDAM Klungkung, PDAM Gianyar dan PDAM lainnya,” tegasnya. Sedangkan untuk rafting dan sawah sulit untuk mengukurnya.

Karena itu, Bupati Bangli kembali menegaskan instruksinya kepada PDAM Bangli yang harusnya segera menindaklanjuti pemasangan water meter tersebut. Caranya, kata Made Gianyar, diujung pipa di lokasi pengambilan air yang selama ini langsung masuk pipa PDAM Kabupaten lain, dibuatkan meteran. “Dengan pemasangan water meter itu, kita juga sejatinya membantu kabupaten lain. Setidaknya bisa mengukur tingkat kebocoran yang mungkin terjadi,” jelasnya. Sebab, menurut dia, kebocoran bisa disebabkan ada pipa rusak atau karena SDM. “Kalau di Bangli sudah ada meterannya, per harinya tentunya akan diketahui penggunaannya dan tingkat kebocoran yang mungkin terjadi. Misalnya air dari Bangli per hari masuk 1.000 m3. Ternyata yang terjual 500 m3, kan bisa diketahui. Karena di hulu ada pengukuran dan dihilir juga ada pengukurannya. Selama ini pengukurannya, kan hanya dihilir saja,” jelasnya.

Untuk itu, Bupati Made Gianyar mempertanyakan dan sekaligus mengintruksikan kembali kepada jajaran PDAM Bangli segera mengambil langkah untuk menindaklanjuti pemasangan water meter tersebut. “Dengan pemasangan water meter itu, Bupati kan ada dasar untuk bersurat ke Bupati/Walikota lain. Bahwa, perusahaan tersebut memanfaatkan air Bangli sejumlah sekian meter,” jelasnya.

Lebih lanjut, Bupati asal desa Bunutin, Kintamani ini menyebutkan, sumber air ibaratnya saham besar bagi Bangli. “Karena kita punya saham, sesuai Undang-Undang Instrumen Lingkungan, Kabupaten Bangli berhak mendapatkan kontribusi dari sumber daya air yang kita miliki yang dipergunakan oleh kabupaten lain,” jelasnya. Tindak lanjut dari itu, serangkaian Hut Bangli 2020, pihaknya akan kembali memformalkan upaya tersebut dengan membuat workshop, mengundang ahli lingkungan, kementrian lingkungan, Bupati/Walikota, dan ahli dari Universitas Udayana. “Selama ini, hidup kita dari sumber daya alam. Karena itu, kalau hidup kita ingin lebih baik, maka harus ada penghormatan kepada sumber daya air,” pungkasnya. (arw).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Tiga RS Rujukan Untuk Pasien Diduga Terpapar Corona di Bali

Sab Feb 8 , 2020
Dibaca: 14 (Last Updated On: 08/02/2020)DENPASAR – fajarbali.com | Corona sudah ditetapkan WHO sebagai situasi kedaruratan kesehatan global per 31 Januari 2020. Di Bali sendiri sejak virus ini merebak sekitar 31 Desember 2019 sudah melakukan berbagai antisipasi.  Save as PDF

Berita Lainnya