https://www.traditionrolex.com/27 Desa Adat Lakukan Sidak Masker ke Pasar - FAJAR BALI
 

Desa Adat Lakukan Sidak Masker ke Pasar

(Last Updated On: 21/04/2020)

SINGARAJA – fajarbali.com | Guna meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam penggunaan masker untuk melakukan pencegahan terhadap merabahnya virus Corona atau Covid 19 yang terjadi. Dengan adanya hal itu, beberapa desa adat yang ada di Kabupaten Buleleng terus melakukan upaya dalam melakukan pencegahan peredatan Covid 19 yang ada. Sebagai contoh yang dilakukan Desa Adat Banyuasri dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pemakaian masker utamanya para warga masyarakat yang berada di pasar atau di luar rumah. Ditengah pandemic Covid 19 desa adat Banyuasri, Kecamatan Buleleng melakukan sidak ke Pasar Banyuasri menyasar para pengunjung dan pedagang yang tidak menggunakan masker, Selasa (21/4/2020) pagi .

 

Dalam sidak yang dilakukan pihak desa adat, ditemukan beberapa para pengunjung pasar yang kedapatan tidak menggunakan masker dan para pengunjung pasar yang tidak menggunakan masker langsung ditegur dan segera disuruh meninggalkan pasar. Menurut Kelian Banjar Adat Banyuasri Kelod Jro Mangku Made Susila saat dikonfirmasi disela-sela pelaksanaan sidaknya mengaku kegiatan itu dilakukan guna meningkatkan kesadaran serta kedisiplinan para warga masyarakat baik para pedagang atau pengunjung pasar agar tetap menjaga jarak serta yang paling utama agar selalu menggunakan masker.

”Memang kegiatan ini kami lakukan guna meningkatkan kedisiplinan para warga masyarakat baik para pedagang untuk tetap waspada ditengan pandemic Corona 19 yang terjadi agar tetap menjaga jarak dan selalu menggunakan masker. Bila kami menemukan masyarakat yang tidak mematuhi himbauwan pemerintah dalam penggunaan masker kita langsung berikan pemahaman dan menyuruh meninggalkan pasar,”tuturnya. Bahkan jelas Susila sebelum pihak desa adat melangsungkan sidak dirinya mengakui sudah tiga kali melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tetap mematuhi aturan dan himbauwan pemerintah khususnya dalam penggunaan masker bila keluar rumah.”Sebelum kami sidak, sudah tiga kali kami melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Toh juga ada yang tidak menghiraukan terpaksa kami meminta kepada masyarakat yang melanggar untuk segera meninggalkan pasar. Imbauan juga sudah dipasang di beberapa sudut pasar. Namun, masih saja menemukan beberapa masyarakat yang membandel, tidak mengenakan masker,”imbuhnya. Bukan hanya untuk para pengunjung pasar, aksi tidak menghiraukan himbauwan itu juga berlaku bagi para pedagang. Dimana bila ada pedagang yang berjualan tidak menggunakan masker, pihak desa adat sendiri tidak segan-segan melakukan penyegelan terhadap lapang tempat berjualan para pedagang yang membandel tersebut.”Kami juga melihat kalau ada pedagang yang melakukan berjualan tidak menggunakan masker kami tidak ada toleransi lagi untuk melakukan penyegelan terhadap lapak tempat pedagang tersebut berjualan,”tegasnya.

ukan hanya disana saja, para pedagang yang membandel nantina akan digiring ke wantilan desa adat untuk diberikan pemahaman tentang bahayanya Covid 19 sehingga para pedagang harus mengenakan masker disaat berjualan.”Pedagang yang sudah lapaknya kami segel karena tidak memakai masker disaat berjualan kami akan bawa ke wantilan untuk diberikan pemahaman terkait bahaya Covid 19 sehingga harus mengenakan masker bila berjualan atau diluar rumah,”imbuhnya. Sementara untuk sanksi berupa denda, Susila memangaku masih mempertimbangkan, mengingat akibat virus corona ini, ekonomi masyarakat juga ikut terdampak.”Untuk denda, memang sudah tertuang dalam rencana biad ada shock therapy. Tapi dalam situasi serba sulit ini, kami masih mempertimbangkan.

Kami harap semua masyarakat yang berada di wewidangan Banyuasri menaati peraturan ini. Bukan kami arogan, tapi ini untuk kebaikan kita bersama,”ucapnya. Namun selama pelaksanaan sidak pihaknya mengakui belum menemukan para pedagang yang berjualan tidak mengenakan masker.”Selama kami elakukan sidak tidak menemukan adanya pedagang yang tidak mengenakan masker disaat melakukan berjualan di pasar,”tutupnya. (ags).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Muliarta, Anak Tukang Kiris Tuak Asal Dawan Kaler Raih Gelar Doktor Pertanian

Sel Apr 21 , 2020
Dibaca: 16 (Last Updated On: 21/04/2020)DENPASAR – fajarbali.com | I Nengah Muliarta berhasil meraih gelar doktor setelah melewati ujian terbuka online yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian, Universitas Udayana pada Selasa (21/4/2020). Muliarta merupakan anak dari seorang tukang kiris (penyadap nira kelapa) bernama I Nengah Muja yang tinggal di Banjar Kayehan, […]

Berita Lainnya