https://www.traditionrolex.com/27 Buleleng Diharapkan Jadi Percontohan Intervensi Stunting - FAJAR BALI
 

Buleleng Diharapkan Jadi Percontohan Intervensi Stunting

Edukasi atau kampanye pencegahan stunting ini sebagai bentuk antisipasi untuk menekan lagi angka prevalensi, bila perlu sampai nihil

 Save as PDF
(Last Updated On: 20/07/2023)

FOTO: KAMPANYE Percepatan Penurunan Stunting di Desa Bulian, Kubutambahan, Buleleng, Rabu (19/7/2023).

 

SINGARAJA – fajarbali.com | Meski prevalensi stunting di Provinsi Bali terendah di tingkat nasional dengan angka 8 persen, berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, namun edukasi terus dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional bersama mitra Komisi IX DPR RI.

Edukasi atau kampanye pencegahan stunting ini sebagai bentuk antisipasi untuk menekan lagi angka prevalensi, bila perlu sampai nihil. Demikian dijelaskan Anggota Komisi IX DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana, di sela Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Rabu (19/7/2023).

“Sebagai putra Buleleng, saya bersama mitra, BKKBN dan Kementerian Kesehatan ingin Buleleng menjadi percontohan nasional intervensi stunting dengan penekanan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat,” jelas Kariyasa, dihadapan 400 lebih warga.

Kampanye yang dijadwalkan berlangsung di 25 titik se-Bali ini, kata Kariyasa, menjadi modal awal dalam intervensi prevalensi stunting yang menitikberatkan kolaborasi antara pemerintahan dan masyarakat.

Stunting, lanjut dia, sangat berpengaruh bagi tumbuh kembangnya perekonomian dan kesejahteraan negara. Karena stunting menyangkut sumber daya manusia (SDM). 

“Apabila stunting teratasi dengan baik, niscaya Indonesia 2045 emas itu bisa terwujudkan dan sebaliknya apabila stunting masih besar akan sangat bahaya kelangsungan negara ini kedepannya,” ujar legislator asal Kecamatan Busungbiu, Buleleng itu.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng Sucipto, mengatakan, kesadaran masyarakat harus dikuatkan, mengingat persoalan stunting yang hari ini difokuskan melalui berbagai program baik pemerintah pusat maupun daerah tidak akan berjalan maksimal apabila keterlibatan dan kesadaran masyarakatnya minim.

Stunting di Kabupaten Buleleng pada tahun 2022 menyentuh angka 11% sehingga menjadi evaluasi bersama seluruh lintas sektor agar segera melakukan identifikasi faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan ini.

Menurutnya, kondisi ini membuat Pemkab Buleleng fokus mencari jalan keluar untuk kembali menurunkan angka prevalensi stunting di Buleleng.  Puluhan desa akan menjadi fokus intervensi dengan berbagai program, salah satunya kampanye.

Turut hadir Sekretaris Camat Kubutambahan, Kepala Desa/Perbekel Bulian, tokoh masyarakat, dan sejumlah pejabat  terkait. Sedangkan Perwakilan BKKBN Bali diwakili Penata KKB Ahli Madya, Ketua Penanggungjawab Bidang Adpin Desak Nyoman Triasini. rl

 Save as PDF

Next Post

Undhira Sukses Jadi Tuan Rumah Pelatihan Penulisan Buku dan Artikel Ilmiah

Kam Jul 20 , 2023
Agenda kegiatan yang diprakarsai oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) VIII A Bali
Undhira

Berita Lainnya