SINGARAJA – fajarbali.com | Ditengah mirisnya pandemic virus Corona (Covid 19) yang terjadi di Kabupaten Buleleng membuat para warga masyarakat merasa ketakutan. Tak plak beberapa desa yang ada di Kabupaten Buleleng sudah melakukan pembatasan wilayahnya masing-masing. Seperti yang dilakukan empat desa yang ada di Kecamatan Busungbiu yakni Desa Bengkel, Umejero, Kedis dan Pelapuan melakukan penjagaan secara ketat kepada masyarakat dan para warga masyarakat diluar dari empat desa itu bila melintas di empat desa itu harus disertai dengan surat keterangan sehat.
Kegiatan pembatasan pintu masuk wilayah itu dijaga disetiap pintu masuk dimasing-masing desa dan kegiatan itu mulai dilaksanakan dari Bulan
April yang lalu hingga 29 Mei 2020 mendatang. Seperti yang diungkapkan Perbekel Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu Putu Artana saat
dikonfirmasi, Kamis (30/4/2020) siang membenarkan dengan adanya aksi ketat masuk keempat desa yang ada di Kecamatan Busungbiu.
Kegiatan itu dilakukan menyusulnya ada beberapa desa yang mengalami tranmisi lokal yang ada di Kabupaten Buleleng hal itu membuat keempat
desa ketakutan dan harus rela melakukan penjagaan ketat.
”Kami melakukan hal ini karena sudah banyak di beberapa desa yang masyarakatnya sudah terjangkit positif Corona (Covid 19) sehingga kami akan melakukan penjagaan di semua pintu masuk yang ada di desa sehingga keamanan dan kenyamanan masyarakat yang ada,”katanya. Bahkan tutur Artana masyarakat yang berasal dari keempat desa itu keluar akan diberikan namun untuk balik kedesa akan tetap dilakukan tes suhu tubuh
dan bila nantinya hasil tes suhu tubuhnya melebihi 37,5 drajat dimana warga yang bersangkutan harus melakukan cek kesehatan terlebih
dahulu.
”Kalau ada masyarakat yang keluar kami tetap mengijinkan namun bila masyarakat masyarakat yang bersangkutan balik ke desa kami akan
lakukan pengecekan suhu tubuh yang bersangkutan bila hal itu melebihi dari ketentuan yakni 37,5 drajat yang bersangkutan kami harapkan agar yang bersangkutan melakukan tes kesehatan terlebih dahulu ke puskesmas atau rumah sakit dan masyaraat yang normal akan tetap dilakukan
penyemprotan serta disarankan melakukan mencuci tangan sebelum masuk ke desa,”tegasnya.
dilain sisi menurut Camat Busungbiu Gede Putra Ariana saat dikonfirmasi terpisah pihaknya membenarkan dengan adanya penjagaan ketat yang dilakukan empat desa di Kecamatan Busungbiu.”Memang empat desa yang ada di wilayah kami sudah menerapkan penjagaan ketat dalam penanganan Covid 19 yang terjadi. Dimana empat desa yang bersangkutan melakukan hal itu lantaran banyaknya warga masyarakat yang ada di desa-desa yang lain sudah ada yang positif Covid utamanya kecamatan tetangga seperti Kecamatan Banjar dan Kecamatan Seririt,”tutupnya. (ags).