https://www.traditionrolex.com/27 Thermal Gun Pengukur Suhu Tubuh Tidak Berbahaya Bagi Otak - FAJAR BALI
 

Thermal Gun Pengukur Suhu Tubuh Tidak Berbahaya Bagi Otak

(Last Updated On: 21/07/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Beredar informasi menyebutkan jika laser pada thermal gun menghasilkan radiasi yang berbahaya bagi otak. Terkait hal tersebut, juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 di Graha BNPB Jakarta menegaskan, bahwa thermal gun atau pistol pengukur suhu tubuh tidak merusak otak. Secara ilmiah para ahli mengatakan bahwa informasi itu tidak benar (Hoax).

Disinggung terkait informasi bahaya thermal gun, praktisi kesehatan, Eka Mulyana membantah jika laser dari thermal gun tersebut berbahaya. Ia menyebutkan jika informasi terkait thermal gun yang bisa merusak sel otak tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dia pun tak mengetahui dari mana asalnya informasi tersebut.

 

“Tidak tahu dari dari mana sumbernya mengapa itu beredar kabar bahwa thermal gun dapat merusak sel tubuh manusia dalam hal ini sel otak. Thermal gun ini kan menggunakan inframerah atau infrared pasif, jadi tidak akan menghasilkan radiasi sebagaimana ramai diperbincangkan,” kata Eka, Selasa (21/7/2020).

 

Lebih lanjut Eka menjelaskan, thermal gun atau istilahnya infrared thermometer ini tidaklah merusak sel otak, itu yang perlu ditegaskan. Pasalnya, thermal gun atau infrared thermometer ini menggunakan sensor infrared pasif, jadi istilahnya pasif infrared sensor, berbeda dengan infrared aktif sensor.

 

“Jadi pada infrared sensor pasif itu tidak menghasilkan radiasi, jadi itu yang perlu kita ditegaskan kepada masyarakat. Nah, jadi thermal gun tidak menyebabkan kerusakan pada sel tubuh, dalam hal ini sel otak,” ujarnya.

 

Di kondisi pandemi saat ini, thermal gun banyak digunakan untuk mengecek suhu tubuh orang sebelum memasuki sebuh gedung atau tempat. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Biasanya, orang yang memiliki suhu tubuh di atas normal akan diminta pulang atau langsung dirujuk ke fasilitas kesehatan.

 

Eka mengajak seluruh masyarakat untuk mengikuti informasi dengan cara yang benar dan dari sumber yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

 

“Masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh dengan kabar yang menyebutkan bahwa pistol pengukur suhu itu berisi pancaran sinar radioaktif atau sinar laser yang dapat merusak struktur otak, apalagi disampaikan oleh orang yang bukan ahlinya,” tegas Eka. (dar).

 

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Dampak Pandemi Covid-19, Penduduk Miskin di Bali Meningkat

Sel Jul 21 , 2020
Dibaca: 11 (Last Updated On: 21/07/2020)DENPASAR – fajarbali.com | Wabah Covid-19 berdampak pada peningkatan jumlah penduduk miskin di Bali. BPS Provinsi Bali mencatat pada Maret 2020 diperkirakan 165,19 ribu orang. Jika dibandingkan dengan September 2019 yang sekitar 156,91 ribu orang, maka pada Maret 2020 ada penambahan sekitar 8,3 ribu orang. […]

Berita Lainnya