https://www.traditionrolex.com/27 Prof. Sri Subawa: Setiap Pemimpin Punya Versi Terbaik - FAJAR BALI
 

Prof. Sri Subawa: Setiap Pemimpin Punya Versi Terbaik

Perbuatan apapun yang dilakukan orang besar akan diikuti orang awam. Standar apapun yang ditetapkan dengan perbuatannya sebagai teladan, diikuti oleh seluruh dunia.

 Save as PDF
(Last Updated On: 16/03/2024)

Ketua Perdiknas Dr. AAN Eddy Supriyadinata Gorda (kanan) menyerahkan tongkat komando kepada Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa ST. , S.Sos., MM., IPM., ASEAN Eng., sebagai Rektor Undiknas 2024-2029.

DENPASAR-fajarbali.com | Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa ST. , S.Sos., M.M., IPM., ASEAN Eng., kembali dipercaya memimpin Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) masa jabatan 2024-2029.

Kepercayaan tersebut diberikan oleh otoritas terkait karena Prof. Sri Subawa dinilai sukses membuat gebrakan di peride pertamanya sebagai rektor 2019-2024.

Upacara pelantikan, sumpah jabatan serta majaya-jaya berlangsung pada Jumat (15/3/2024) di Kampus Undiknas. Dihadiri pejabat struktural Undiknas, Pimpinan Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas), Kepala LLDikti VIII, dan seluruh stakeholder.

Dalam sambutannya, Prof. Sri Subawa bertekad membangun Undiknas melalui versi terbaiknya sendiri. Ia mengakui, capaiannya selama lima tahun lalu, tidak terlepas dari dukungan semua pihak serta fondasi-fondasi para rektor sebelumnya.

“Setiap zaman ada orangnya dan setiap orang ada zamannya,” jelas Prof. Sri Subawa. Sehingga, ia tidak ingin ada pihak yang membanding-bandingkan gaya kepemimpinan setiap rektor agar tidak muncul “tekanan-tekanan” yang membuat tidak nyaman.

Ketua Perdiknas Dr. AAN Eddy Supriyadinata Gorda, menyerahkan tongkat komando kepada rektor terpilih. Artinya, rektor dipercaya penuh memimpin dan membuat kebijakan. Tidak ada matahari kembar di satu instansi karena tongkat itu hanya diberikan kepada satu orang saja.

Sebagai kilas balik periode pertama kepemimpinannya, Prof. Sri Subawa dinilai berhasil membangun “milestone” secara bertahap namun pasti. Di tahun pertamanya, rektor langsung merealisasikan modernisasi infrastruktur akademik dan non akademik yang diturunkan menjadi program kerja setiap unit.

Obyek-obyek vital, seperti perpustakaan, ruang teater hingga laboratorium diintegrasikan. Tahun 2020, ia mencanangkan perpindahan kuadaran dari pengajaran berbasis pengalaman menjadi riset.

“Tahun riset memberi tantangan di tengah pandemi covid-19. Perlahan, budaya riset mulai tumbuh di Undiknas. Karena pandemic mengharuskan digitalisasi, makan di Undiknas tinggal akselerasi saja karena digitalisasi bukan barang baru. Artinya sudah diterapkan sebelum covid mewabah,” jelasnya.

Tahun 2022 dijadikan tahun kewirausahaan. Rektor mengalokasikan dana Rp2 Miliar bagi mahasiswa yang memiliki startup atau ide-ide kewirausahaan yang kreatif.

Berikutnya dicanangkan sebagai tahun internasionalisasi yang telah berjalan dengan baik dibuktikan dengan adanya kerja sama nyata dengan perguruan tinggi di negara-negara maju.

“Sekarang kita bidik akreditasi internasional dan penambahan prodi. Saat saya baru menjabat rektor periode pertama, prodi kita 12. Sekarang sudah 18 dan akan terus ada lagi hingga 30 prodi. Fakultas juga kita tambah sesuai kondisi pasar,” jelasnya.

Rektor mengucapkan terima kasih kepada seluruh sivitas akademika, pimpinan Perdiknas, para pendiri, dan tentunya keluarganya yang telah mensupport seama ini meski ia mengakui kekurangan waktu untuk keluarga karena tugas-tugas akademik.

Sementara Ketua Perdiknas Dr. AAN Eddy Supriyadinata Gorda menyampaikan pesan menohok yang dikutip dari Bhagavad Gita Sloka 3.21: Perbuatan apapun yang dilakukan orang besar akan diikuti orang awam. Standar apapun yang ditetapkan dengan perbuatannya sebagai teladan, diikuti oleh seluruh dunia.

Rektor bersama para pendiri Undiknas.

Gung Eddy, sapaannya, menjelaskan, terpilihnya Prof. Sri Subawa meneruskan suksesi kepemimpinannya telah melalui mekanisme. Lagipula, kinerjanya sudah tidak perlu diperdebatkan lagi. Ia menilai, banyak lompatan-lompatan penting yang telah ditorehkan.

Menurutnya, sejarah selalu ditulis oleh pemenang. Sehingga Perdiknas selaku badan penyelenggara pendidikan Undiknas berharap rektor terus melakukan lompatan yang jauh. “Kalau kinerja pak rektor buruk, pasti saya yang pertama kali jewer beliau,” kata Gung Eddy.

Kepala LLDikti VIII Dr. Ir. I Gusti Bagus Lanang Eratodi, ST., MT., IPU., ASEAN. Eng., APEC., Eng., mendukung penuh visi Undiknas menuju akreditasi internasional.

Salah satu pesan terpentingnya adalah dengan meningkatkan jumlah guru besar atau profesor. “Bagi yang lektor kepala 700 itu ayolah segera bangkit menuju guru besar,” pesannya. (gde)

 

 Save as PDF

Next Post

Diskusi Intelektual: Mencari Kepala Daerah yang Mampu Implementasikan Empat Konsensus Bangsa

Sab Mar 16 , 2024
Dibaca: 707 (Last Updated On: 16/03/2024) “Pilkada Serentak 2024: Mencari Kepala Daerah yang Mampu Mengimplementasikan Empat Konsensus Bangsa” kerja sama antara FISIP Unwar dengan MPR RI. DENPASAR-fajarbali.com | Program Studi  Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Warmadewa (FISIP Unwar) bekerja sama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia […]
794c9bdc-8f81-40e3-803d-38eead182a9d

Berita Lainnya