Pengelolaan SPAM Telaga Waja Diserahkan Ke Perumda Tirta Tohlangkir

“Ini keseriusan kami untuk menyelesaikan air Telaga Waja, prosesnya cukup lama,terutama dengan Provinsi karena masih dimiliki balai,” ujar bupati I Gede Dana.

(Last Updated On: )

AMLAPURA-fajarbali.com │ Pemkab Karangasem secara perlahan mulai menyelesaikan pengelolaan air Telaga Waja setelah sekian tahun tanpa kejelasan. Seperti Senin (15/8/2022), UPT PAM, PUPRKIM Provinsi Bali menyerahkan pengelolaan SPAM Telaga Waja kepada Perumda Tirta Tohlangkir di tiga Desa di Kecamatan Kubu. Serah terima pengelolaan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) air Telaga Waja disaksikan bupati I Gede Dana,didampingi wakil bupati I Wayan Artha Dipa dan sekda I Ketut Sedana Merta. 

Bupati I Gede Dana, mengatakan, penyerahan pengelolaan SPAM air Telaga Waja merupakan hadiah terindah di Hari Kemerdekaan RI ke 77 tahun kepada masyarakat Karangasem, terutama masyarakat kecamatan Kubu. Apalagi dengan debit air Telaga Waja yang cukup besar sehingga harus bisa dinikmati oleh masyarakat. “Ini keseriusan kami untuk menyelesaikan air Telaga Waja, prosesnya cukup lama,terutama dengan Provinsi karena masih dimiliki balai,” ujarnya. 

Bupati Gede Dana mengatakan,saat pendirian air Telaga Waja pun dirinya berdiskusi panjang dengan bupati I Wayan Geredeg saat itu. Ia pun mengatakan, pihaknya tidak ingin air Telaga Waja hidup disaat ada kepentingan. Pihaknya pun tidak mau seperti itu sehingga pihaknya menginginkan ada pengawasan dari masyarakat. “Untuk sementara baru bisa di tiga desa, keinginan kami air Telaga Waja bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Karangasem, namun tentu saja dilakukan secara perlahan,” ujarnya lagi. 

Sedangkan, Kepala UPTD PAM Bali, I Ketut Ariantana mengatakan,agar air Telaga Waja bisa dinikmati masyarakat Karangasem masih membutuhkan proses. Diakuinya, debit air telaga waja cukup besar namun ada dibawah sehingga harus dinaikan keatas. Inilah yang membutuhkan biaya operasional yang cukup besar. Kendala lainya, walaupun jaringan air sudah dibangun, belum tentu juga air bisa dialirkan. “Jaringan dibangun kan saat air belum dialirkan, belum siap dites sehingga kemarin dengan Airnya sudah sampai di reservoar induk yang di Kubu itu membuktikan air sudah sampai di sana,  dari sana baru mulai kita distribusikan. Mudah-mudahan tidak ada masalah, nanti di pipa-pipa distribusinya akan dites lagi baru masuk ke masyarakat rumah-rumah masyarakat,” ujarnya. 

Diakuinya, memang biaya operasional cukup mahal yang berpengaruh sampai di masyarakat. Namun, kata Ariantana, dibandingkan dengan daerah lainya, tarif air di Karangasem masih cukup murah karena hampir sepuluh tahun tidak pernah dinaikan. Sedangkan, biaya operasional terbilang cukup mahal dengan kenaikan tarif listrik. “Tarif air di Karangasem sudah 10 tahun tidak disesuaikan, itu perlu diantisipasi karena tarif listrik mengalami peningakatan,itu yang harus dipahami oleh masyarakat,” ujarnya lagi. (bud). 

Next Post

Distan Bagikan Desinfektan ke Dusun Poh, 22.420 Ekor Sapi Telah Di Vaksin

Kam Agu 18 , 2022
“Sapi sakit belum tentu itu PMK, bisa saja disebabkan suatu hal, jadi kami lakukan edukasi kepada mereka,termasuk dengan melakukan penyemprotan desinfektan untuk mencegah penyebaran virus,” Suwata Berata.
Foto berita Karangasem-Petugas Puskeswan lakukan penyemprotan desinfektan - Copy-4bc99659

Berita Lainnya