“Workshop Desain Pembelajaran Digital Terintegrasi LMS Spada dan Penyusunan Proposal Program Pengembangan Pembelajaran Digital (P3D)” di UPMI Bali.
DENPASAR-fajarbali.com | Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Bali, terus menapaki langkah demi langkah menuju perguruan tinggi unggul. Yang pertama disasar yakni kurikulum dan digitalisasi sistem.
Jumat (26/7/2024), UPMI kembali mengundang pakar di bidang Pengembangan Pembelajaran Digital (P3D) dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Dr. I Gde Wawan Sudatha, S.Pd., ST., M.Pd.
Wawan Sudantha, menjadi nara sumber tunggal “Workshop Desain Pembelajaran Digital Terintegrasi LMS Spada dan Penyusunan Proposal Program Pengembangan Pembelajaran Digital (P3D)” yang diikuti seluruh dosen UPMI secara hybrid.
Wawan Sudatha, menjelaskan, dalam menyelenggarakan pembelajaran daring, dosen dapat mengombinasikan pendekatan Sinkorus dan Asinkorus. Menurutnya, Sinkronus mengandung pengertian interaksi pembelajaran antara dosen dan mahasiswa dilakukan pada waktu yang bersamaan, menggunakan teknologi video conference atau chatting.
Sedangkan Asinkronus, dosen dapat menyiapkan materi lebih dulu, dan interaksi pembelajaran dilakukan secara fleksibel dan tidak harus dalam waktu yang sama, misalkan menggunakan forum diskusi atau belajar mandiri/penugasan kepada mahasiswa.
Memberikan scaffolding yang tepat dan panduan yang jelas, memberikan sumber daya belajar yang dibutuhkan, dan memotivasi mahasiswa untuk membantu mahasiswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Selanjutnya, lanjut Wawan Sudatha, dosen dapat menggunakan konsep “PEDATI” yang merupakan kepanjangan dari Pelajari, Dalami, Terapkan Evaluasi.
Dalam proses belajar, mahasiswa [objek] disajikan materi berupa video, animasi, teks secara online. Pada konteks “dalami”, mahasiswa diberikan beberapa pertanyaan yang didiskusikan melalui forum diskusi. Lalu penerapannya lewat pemberian dan penyelesaian tugas bisa individu atau kelompok. “Sedangkan untuk evaluasi bisa melalui kuis atau teks,” jelas Wawan Sudatha.
Dosen, lanjut Wawan Sudatha, dituntut kreatif untuk mendorong keterlibatan mahasiswa dalam penggunaan video pembelajaran.
Ia pun menyarankan agar dosen menggunakan fitur interaktif, mengintergasikan pertanyaan di video, menggunakan platform Khan Academy, materi yang disampaikan sama seperti mengajar di kelas, presenter harus berbicara secara antusias, menggunakan gaya percakapan, talking head, serta durasi yang tidak terlalu panjang.
Video Talking Head (VTH) cukup menantang karena pengajar tampil sambil berbicara di depan kamera seolah-olah pengajar berbicara secara langsung kepada pemirsa. Dosen/pembicara dalam hal ini merupakan pemeran utama.
Wakil Rektor I UPMI sekaligus Ketua Panitia Worksop Dr. Ida Ayu Agung Ekasriadi, S.Pd., M.Hum., mengatakan, rangkaian kegiatan yang dilakukan merupakan langkah untuk menjawab tantangan era industri 4.0 dan 5.0 di mana teknologi bekerbang pesat dan dinamis, tak terkucali di pendidikan tinggi.
“Kami menargetkan menjadi perguruan tinggi yang unggul. Untuk itu pembelajaran berbasis digital harus dimatangkan. Sekarang ini ruang belajar tidak hanya di kelas, tapi di mana saja asal ada perangkat pendukung,” kata Ida Ayu Ekasriadi.
Sehingga workshop ini sangat penting bagi seluruh dosen UPMI dalam menyiapkan media sumber pembelajaran dan metode yang tepat pembelajaran secara digital.
Selain itu, masih kata Ida Ayu Ekasriadi, workshop ini sekaligus pelaksanaan hibah P3D yang diperoleh oleh Program Studi Matematika dan Program Studi Teknologi Informasi UPMI.
UPMI juga mendapatkan hibah akselerasi kurikulum untuk mendukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Semua pelaporannya dilakukan melalui Spada. “Jadi dosen kami bisa menanyakan langsung terkait hal-hal yang belum jelas pada sistem pelaporan itu,” jelasnya.
Ida Ayu Ekasriadi menambahkan, pada Kamis 1 Agustus 2024 mendatang, UPMI kembali menggelar workshop rencana pembelajaran smester, lanjutan dari “Reorientasi Kurikulum Pendidikan Tinggi dengan Pendekatan OBE untuk Mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri UniversitasPGRI Mahadewa Indonesia”, yang digelar belum lama ini. Dr. Ir. Syamsul Arifin, MT., direncanakan kembali menjadi nara sumber secara daring.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UPMI Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, SH., M. Hum., mewanti-wanti jajaran dosennya agar menanfaatkan kesempatan ini secara maksimal. Sebab, ia menyebut pertemuan langsung dengan nara sumber merupakan momen langka.
“Beliau [Wawan Sudatha] adalah Reviewer P3D yang sangat sibuk. Kita patut bersyukur beliau hadir langsung. Saya minta gunakan kesempatan ini untuk bertanya sebanyak-banyaknya. Maksimalkan waktu menimba ilmu penting ini,” pinta rektor.
Workshop yang dilaksanakan H-1 Rahina Tumpek Landep itu, diharapkan rektor memberikan perubahan signifikan untuk institusi. Apalagi Tumpek Landep diyakini sebagai hari suci memohon ketajaman pikiran.
Rektor Suarta mengaku sepanjang Juli atau bahkan Agustus mendatang, Sivitas Akademika UPMI disibukkan dengan banyak agenda. “Bulan Juli kita hampir tidak ada liburnya. Full agenda. Tapi saya minta tetap semangat untuk kemajuan bersama,” pungkas rektor. Turut hadir Ketua YPLP PT IKIP PGRI Bali Drs. IGB Arthanegara, SH., MH., M.Pd.