https://www.traditionrolex.com/27 "New Normal", Kesadaran Untuk Berdonor Darah Meningkat - FAJAR BALI
 

“New Normal”, Kesadaran Untuk Berdonor Darah Meningkat

(Last Updated On: 25/08/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Upaya yang dilakukan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali untuk meningkatkan stok darah di tengah pandemi Covid-19 mulai menuai hasil yang positif. Usaha yang dilakukan mulai dari sosialisasi, pembinaan hingga pelaksanaan berbagai kegiatan sosial mendapat respons positif dari masyarakat maupun organisasi. Hasilnya, jumlah pendonor darah aktif di tengah pandemi mulai mengalami peningkatan. Hal tersebut didukung pula dengan telah ditetapkannya tatanan kehidupan era baru atau new normal.

Koordinator Operasi Pencegahan Covid-19 PMI Provinsi Bali, Eko Wardani menyampaikan, sebelum wabah Covid-19 melanda, para pendonor aktif jumlahnya lumayan banyak, baik dari Kota Denpasar maupun dari luar Kota Denpasar. Namun, ketika virus Covid-19 mulai mewabah di Indonesia khususnya Bali, pendonor mulai berkurang. Hal itu disebabkan juga dengan adanya anjuran dari pemerintah untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah.

“Setelah dibukakan tatanan kehidupan era baru oleh pemerintah Provinsi Bali, kini banyak masyarakat maupun organisasi/kelompok yang mulai kembali aktif melakukan donor darah, baik di markas besar PMI Bali maupun UTD PMI yang berada di RSUP Sanglah, Denpasar. Selain itu, PMI yang berada di Kabupaten/Kota di Bali juga mulai rutin melakukan kegiatan donor darah,” ujarnya, Selasa (25/8/2020).

Eko mengakui, walaupun kesadaran masyarakat untuk melakukan donor darah mulai mengalami peningkatan, namun ketersediaan stok darah sejatinya masih minim. Hal itu disebabkan banyaknya pasien di rumah sakit yang membutuhkan darah terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19.

“Untuk itu, kami dari PMI Bali mengajak semua pihak untuk mendukung setiap kegiatan PMI. Khususnya dalam hal donor darah, baik donor darah biasa maupun donor plasma konvalesen untuk pasien Covid-19. Selain sehat untuk tubuh, donor darah juga penting untuk menolong sesama,” tuturnya

Eko menambahkan, dalam situasi pandemi Covid-19, PMI Bali telah mengeluarkan protokol kesehatan agar donor darah tetap aman di tengah merebaknya virus Corona. Protokol kesehatan tersebut diantaranya, menjalani pengecekan suhu tubuh, mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun dan air mengalir, menjalani pemeriksaan kesehatan oleh dokter, menjalani pengecekan kadar hemoglobin (Hb) dan tekanan darah, menerapkan physical distancing selama proses donor darah.

“Jika suhu tubuh calon pendonor kurang dari 37 derajat celcius, proses donor darah bisa dilanjutkan. Namun jika suhu tubuhnya 37 derajat celcius ke atas, calon donor akan ditolak. Untuk mencegah penularan virus antara pendonor dan petugas donor darah, pendonor disarankan untuk memakai masker. Selain itu, petugas donor darah juga harus mengenakan APD yang lengkap dan tidak boleh bertugas bila merasa tidak enak badan,” ungkapnya.

Pihaknya menegaskan bahwa di era new normal seperti sekarang ini, masyarakat tidak perlu khawatir lagi untuk mendonorkan darah, karena protokol donor darah yang ditetapkan di Indonesia khususnya Bali sudah dipastikan memenuhi standar keamanan. Bila merasa sehat dan berniat untuk mendonorkan darah, hubungilah PMI atau rumah sakit terdekat yang melayani donor darah. (dar).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Aklamasi, Winuntara Akhirnya Terpilih Nahkodai Golkar Bangli

Sel Agu 25 , 2020
Dibaca: 23 (Last Updated On: 25/08/2020)BANGLI – fajarbali.com | Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Partai Golkar Kabupaten Bangli  yang salah satu agendanya melakukan pemilihan Ketua DPD II dan sebelumnya sempat diprediksi bakal berjalan panas, ternyata berlangsung adem. Sebab, dalam  Musda yang digelar di Gedung DPD Golkar Bangli, Kelurahan Bebalang, Selasa […]

Berita Lainnya