Fibroadenoma mammae (FAM), adalah salah satu jenis tumor jinak yang paling umum terjadi pada payudara. Penderita FAM kebanyakan adalah wanita berusia antara 15-35 tahun. Penyebab FAM saat ini belum diketahui secara pasti dan lebih sering dikaitkan dengan hormon reproduksi yakni estrogen.
Ukuran FAM dapat membesar pada masa kehamilan atau saat seseorang sedang menjalani terapi pengganti hormon, dan dapat mengecil ketika tingkat hormon reproduksi menurun. FAM memiliki ukuran 1-5 cm dan jarang melebihi 5 cm.
Tidak seperti kanker payudara, FAM tidak memiliki gejala seperti keluar cairan dari puting, bengkak, kemerahan, atau iritasi kulit. Gejala FAM yang muncul adalah benjolan yang tidak terasa sakit, berbentuk bundar seperti kelereng dengan tepi benjolan yang jelas, mudah digerakkan, dan konsistensi benjolan terasa kenyal dan padat.
Untuk menegakkan diagnosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan penunjang. Pemeriksaan fisik payudara akan didapat benjolan di kedua payudara. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan yakni :
USG Payudara, dilakukan bila wanita dibawah usia 40 tahun.
Biopsi, dilakukan bila USG payudara tidak dapat menunjukkan diagnosis pasti.
Berdasarkan hasil dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang menunjukkan benjolan sudah pasti FAM, maka dapat dilakukan beberapa prosedur operasi untuk pengangkatan tumor yakni :
Lumpektomi, prosedur ini bertujuan mengangkat benjolan payudara.
Cryoablation, prosedur ini dilakukan dengan cara membekukan tumor dengan gas.
Perlu diketahui, FAM yang telah diangkat setelah operasi bisa saja muncul kembali.
Oleh karena penyebab FAM tidak diketahui secara pasti, maka pencegahan terbentuknya FAM tidak dapat dilakukan. Apabila sudah timbul perubahan struktur payudara dapat memeriksakan diri ke dokter setiap 1-3 tahun. Seorang wanita dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) untuk mengetahui perubahan payudara. Berikut langkah-langkah dalam melakukan SADARI :
Mengangkat tangan dan lihat apakah ada perubahan struktur payudara.
- Letakkan tangan di pinggang dan lihat payudara.
- Tekan payudara dari atas ke bawah dan rasakan apakah ada benjolan.
- Tekan payudara secara melingkar dan rasakan apakah ada benjolan.
- Tekan payudara ke arah puting dan lihat apakah ada cairan keluar.
- Tekan kembali payudara secara melingkar pada posisi berbaring.
Penulis: Yoga Anindita, S.Ked