https://www.traditionrolex.com/27 Dampak Pandemi, Jumlah Ketagihan Pengguna Narkoba Kian Meningkat di Bali - FAJAR BALI
 

Dampak Pandemi, Jumlah Ketagihan Pengguna Narkoba Kian Meningkat di Bali

(Last Updated On: 16/11/2020)

DENPASAR -fajarbali.com |Wabah pandemi covid-19 ternyata memberikan dampak yang cukup tinggi bagi kalangan pemakai narkoba di Bali. Terlebih, yang menjadi sasaran adalah karyawan yang terkena PHK atau dirumahkan.  

 

Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali Brigjen Pol Putu Gede Suastawa, berdasarkan pengungkapan yang dilakukan BNNP dan Polda Bali dan Polres saat ini sudah ada 716 tersangka kasus narkoba, sejak Januari hingga awal Novembder 2020. 

Diakuinya, dampak wabah pandemi sangatlah besar pengaruhnya karena banyak pengguna yang di PHK dan dirumahkan. Dimana berdasarkan hasil survei dilapangan, selama dirumahkan tingkat ketagihan para pengangguran itu semakin tinggi. 

“Justru ketagihan kalau tidak ada kegiatan selama dirumahkan. Kalau pun dengan uang terbatas tapi masih punya uang sedikit untuk belikan barang barang itu,” beber jenderal bintang satu dipundak itu disela sela rilis pemusnahan narkoba, Senin (16/11/2020). 

Untuk itu, kata Brigjen Suastawa dengan meningkatnya jumlah pemakai ditengah pandemi, diperlukan kecepatan dan kegesitan anggota BNNP Bali serta Direktorat Narkoba Polda agar terus melakukan pengungkapan kasus. 

“Kalau kita biarkan itu, kita tidak dapat mengungkap, baik-baik dan aman-aman saja, tapi sangat menyengsarakan masyarakat yang di PHK dan dirumahkan. Makanya perlu kerja keras dari kita untuk memberantas narkoba di Bali,” terangnya. 

Brigjen Suastawa melanjutkan, kebutuhan pengguna narkoba saat ini lebih banyak mendominasi narkoba jenis sabu, disusul kedua ganja kering, ketiga tembakau gorila dan yang terakhir ekstasi. 

“Kemudian yang keempat ini (ekstasi) karena tempat hiburan malam sekarang tutup karena ekstasi itu bersifat rasional kebutuhan untuk tempat klub malam karena dirangsang oleh house musik itu sendiri,” bebernya. 

Sedangkan untuk wilayah yang paling rentan penyalahgunaan dan peredaran narkoba, jelas Brigjen Suastawa terdapat di wilayah Denpasar, Badung, Buleleng, Gianyar, Klungkung, Tabanan, Karangasem, Negara dan Bangli. “Kalau asal BB berasal dari Riau, Medan, Aceh, Surabaya dan Malang,” tegas jenderal asal Mengwi Badung ini. (hen)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Antisipasi Penyebaran Covid-19, Pintu Masuk Mako Polres Badung Diperketat

Sen Nov 16 , 2020
Dibaca: 20 (Last Updated On: 16/11/2020)  MANGUPURA -fajarbali.com |Guna mengantisipasi penyebaran wabah pandemi covid-19, pintu masuk mako Polres Badung diperketat. Beberapa pengunjung yang akan masuk ke Polres Badung wajib menerapkan protokol kesehatan 3 M yakni menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.   Save as PDF

Berita Lainnya