https://www.traditionrolex.com/27 Kemenag Turut Cegah Stunting dari Hulu, Sosialisasikan Penguatan Keluarga Sukinah Hindu - FAJAR BALI
 

Kemenag Turut Cegah Stunting dari Hulu, Sosialisasikan Penguatan Keluarga Sukinah Hindu

Sebagai tindak lanjut kerjasama tersebut, Kanwil Kementrian Agama Provinsi Bali mengadakan Sosialisasi Penguatan Keluarga Sukinah Hindu di Museum Subak Masceti, Selasa (10/10).

 Save as PDF
(Last Updated On: 11/10/2023)

FOTO: KOLABORASI-Kanwil Kementrian Agama Provinsi Bali mengadakan Sosialisasi Penguatan Keluarga Sukinah Hindu di Museum Subak Masceti Pada Selasa (10/10).

 

GIANYAR – fajarbali.com | Pencegahan stunting dari Hulu merupakan upaya prioritas oleh Perwakilan Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali dengan memperkuat kerjasama lintas sektor salah satunya dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi Bali.

Sebagai tindak lanjut kerjasama tersebut, Kanwil Kementrian Agama Provinsi Bali mengadakan Sosialisasi Penguatan Keluarga Sukinah Hindu di Museum Subak Masceti, Selasa (10/10).

Pada Kesempatan tersebut, Kanwil Kemenag Bali, meminta Perwakilan BKKBN Provinsi Bali untuk ikut serta memberikan sosialisasi peran tim pendamping keluarga dalam upaya percepatan penurunan stunting.

“Kita tentunya sebagai lembaga pemerintah terus berkolaborasi dalam percepatan penurunan stunting dan tentunya momentum-momentum seperti sangat tepat untuk meningkatkan pengetahuan umat beragama mengenai stunting dalam sudut pandang agama,” ucap Kepala Kanwil Kemenag Bali Komang Sri Marheni, S.Ag., M.Si.

Sri Marheni mengatakan, kolaborasi baik dengan BKKBN, tokoh agama, tokoh adat dan Dinas Kesehatan diharapkan dapat menekan angka stunting khususnya di Provinsi Bali.

“Dengan kerjasama ini kita membantu pemerintah menekan angka stunting melalui kegiatan sosialsiasi roadshow hari ini dan juga melalui kegiatan orientasi pra nikah dan juga orientasi pasca nikah untuk pasutri,” jelasnya.

Tidak hanya kegiatan berbentuk sosialsiasi dan orientasi, pihak Kanwil Kemenag Bali sendiri telah mengimbau kepada seluruh penyuluh untuk membantu melakukan pembinaan kepada masyarakat agar ikut memeriksakan kesehatannya sejak 3 bulan sebelum menikah.

Menurutnya, bersama penyuluh lapangan yang dimiliki, telah melakukan pembinaan ke kabupaten hingga tingkat desa terkait skrining kesehatan yang terintegrasi dengan aplikasi ELSIMIL (Elektronik Siap Nikah dan Hamil)” tuturnya.

Saat ini berdasarkan data Elsimil sampai dengan tanggal 30 September baru terlapor sebanyak 1.037 calon pengantin yang telah melakukan pendampingan skrining kesehatan.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Sarles Brabar SE., M.Si menyampaikan apresiasi atas komitmen Kanwil Kementrian Agama dalam percepatan penurunan stunting di Provinsi Bali.

“Memang saat ini yang diupayakan adalah bagaimana calon pengantin di Provinsi Bali ini semuanya bisa melakukan skrining kesehatan sehingga kerja sama ini sangat diperlukan apalagi kemenag juga memiliki penyuluh Agama yang bisa dikerahkan di tingkat desa” ucap Sarles.

Sarles berharap, melalui kegiatan sosialisasi roadshow ini, masyarakat menjadi sadar akan pentingnya melakukan skrining kesehatan, karena memang di provinsi Bali pelaksanaan skrining kesehatan belum maksimal sehingga pihaknya berharap masyarakat lebih paham melalui kegiatan sosialisasi ini sehingga ini bisa maksimal dan kedepannya tidak ada pasangan usia subur yang berisiko menghasilkan anak stunting sehingga stuting di Bali tetap kecil bahkan zero (stunting-red).

Kegiatan ini dihadiri oleh 80 peserta yang terdiri dari unsur remaja dan pasangan usia subur di tujuh kecamatan di Kabupaten Gianyar. (Gde)

 Save as PDF

Next Post

Anak Pengacara Dikeroyok Hingga Patah Tulang Rahang, Pemilik dan Karyawan Kafe Dipolisikan

Rab Okt 11 , 2023
Motif Keributan Belum Diketahui
IMG_20231011_162955

Berita Lainnya