SEMARAPURA-fajarbali.com | Pasca Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) serentak, Partai Gerindra diterpa isu perpecahan. Disebut-sebut hal ini dipicu oleh sepak terjang kader Gerindra sekaligus Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta yang dicap merapat ke kubu lawan.
Bahkan, Bupati Klungkung dua periode tersebut dituding lupa diri serta didepak dari group WhasApp (WA). Informasi ini bermula dari percakapan di group WA Partai Gerindra Bali yang 'bocor'. Dalam obrolan sesama kader tersebut sempat dibahas mengenai foto Bupati Suwirta bersama Presiden RI Joko Widodo di istana negara. Foto tersebut merupakan moment saat Bupati asal Nusa Ceningan tersebut menghadiri undangan Presiden pasca kemenangan telak paslon nomor urut satu (Jokowi-Maruf Amin di Bali.
Foto yang diunggah itupun mendapat respon beragam dari kader-kader Gerindra. Ada yang menyebut Suwirta sebagai penghianat, lupa diri, ada juga yang menyinggung miskin moral sehingga lebih mementingkan kekuasaan dibandingkan persahabatan. Selain itu ada pula yang mengatakan saat ini Gerindra sedang berusaha mencari keadilan, namun Suwirta justru bertemu lawan.
Sayangnya, Ketua DPC Gerindra Klungkung, Wayan Baru belum dapat dikonfirmasi terkait percakapan bernada panas tersebut. Sebaliknya, Sekretaris Fraksi Gerindra Klungkung, Wayan Widiana yang berhasil dihubungi Senin (20/5) sore justru menampik adanya isu perpecahan. Menurutnya pasca Pilpres, percakapan di group WA Partai Gerindra Klungkung memang agak sepi.
Sedangkan mengenai hubungan partai yang disebut-sebut mulai tidak harmonis dengan bupati, dirinya juga tidak memberi jawaban tegas. Hanya saja, disebutkan saat DPC Gerindra menggelar aksi donor darah, Suwirta memang tidak hadir.
"Saat donor darah Hari Minggu di DPC, Pak Bupati tidak datang. Saya juga tidak tahu dia (bupati) diundang atau memang tidak diundang," ujarnya. Demikian juga mengenai kabar Bupati Suwirta dikeluarkan dari group. Politisi asal Banjarangkan ini mengatakan dirinya jarang mengecek group WA. Hanya saja, saat bersalaman di upacara Harkitnas kemarin pagi, Bupati dikatakan sempat menyinggung bahwa dirinya dikeluarkan dari group WA Gerindra Klungkung.
Lantas mengenai percapakan di Group Partai Gerindra Bali, Widiana yang tercatat sebagai salah satu anggota mengakui ada postingan terkait Bupati Suwirta yang menuai banyak reaksi. Tapi menurutnya, tidak ada yang mengarah sampai menghujat ataupun bereaksi berlebihan. "Di group Partai Gerindra Bali saya ikut. Tidak sampai ada (bupati) dihujat. Mungkin yang namanya pemilu ada kecewa atau bagaimna. Saya juga kurang pantau group. Kecewa ada saja tapi tidak sampai sekeras itu," tutupnya. (dia/Fajar Bali)