NEGARA – fajarbali.com | Mengantisipasi adanya gangguan keamanan dan penertiban kependudukan, Tim Gabungan Yustisi Penegakan Disiplin dan Tim Kewaspadaan Dini melakukan sidak penduduk pendatang dan penduduk non permanen pada beberapa tempat di Jembrana, Rabu (31/3/2021). Tim gabungan yustisi itu terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol. PP) , TNI, Polri dan Kesbangpol.
Sidak kependudukan kemarin itu, juga dilakukan berkaitan pasca terjadinya peledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral di Makasar, beberapa hari lalu. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dini. Dalam sidak tersebut menyasar penduduk non permanen yang berada pada tempat kos di Kelurahan Banjar Tengah dan Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara.
Baca Juga :
Bahas RKPD Tahun 2022, Klungkung Tetapkan Empat Skala Prioritas
Selidiki Orang Tua Mayat Bayi di Kali Unda, Polisi Sisir TKP dan Dalami Data Ibu Hamil
Kepala Badan Kesbangpol Jembrana Ketut Eko Susilo menjelaskan sidak penduduk pendatang ini sebagai kegiatan antisipasi dini, setelah adanya pasca peledakan di depan Gereja Katedral di Makasar. Menurutnya , pelaksanaan kegiatan yustisi ini sebagai langkah antisipasi dini. Terhadap penduduk pendatang yang belum melapor, dihimbau agar segera melaporkan diri di kepala wilayah masing-masing.
Selain itu, Eko juga mengimbau pada masyarakat tak usah panik akibat terjadinya ledakan di depan Gereja Katedral di Makasar.
“Mari sama-sama memperhatikan lingkungan disekitar kita. Jika ada hal yang mencurigakan agar masyarakat melapor ke petugas,” harapnya.
Sementara Kasat Pol PP Jembrana I Made Leo Agus Jaya mengatakan pihaknya melakukan sidak ini untuk mengantisipasi keamanan dan ketertiban di Kabupaten Jembrana. Pihaknya kini tak hanya fokus dengan pandemi Covid-19, tetapi juga fokus terhadap masuknya penduduk pendatang di Jembrana. Pihaknya juga telah mempersiapkan pemeriksaan kependudukan di Gilimanuk sebagai salah satu pintu masuk Bali. Hal ini juga telah berkoordinasi dengan Sat Pol PP Provinsi Bali serta instansi terkait lainnya. (prm)