Unhi Berpartisipasi dalam Upaya Pemurnian Air Danau Batur

LPPM Unhi Terlibat Tuangkan 2. 854 Liter “Cairan Ajaib”

(Last Updated On: )

 

LPPM Unhi berpartisipasi dalam kegiatan penuangan cairan Eco enzyme di Danau Batur, Kintamani, Bangli, Minggu (19/2), lalu.

 

BANGLI – fajarbali.com | Danau sebagai sumber kehidupan manusia, wajib mendapat perhatian serius semua pihak guna menjaga kualitas airnya, terlebih Danau Batur, di Kintamani, Bangli yang mengaliri hampir sebagian pulau Bali.

Guna mendukung upaya, tersebut Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Hindu Indonesia (LPPM Unhi) berpartisipasi dalam undangan serangkaian acara penuangan Eco enzyme di danau Batur Minggu (19/2), lalu.

Karena segudang manfaatnya, eco-enzyme dijuluki “cairan ajaib”. Ia merupakan larutan/cairan multifungsi yang dihasilkan melalui proses fermentasi dari campuran sisa sampah organik (buah-buahan dan sayuran), gula merah tebu dan air. Warnanya kecoklatan (Muda/Tua) dan berbau asam manis seperti bau khas fermentasi tape.

Dikonfirmasi dari Denpasar, Selasa (22/2) Ketua LPPM Unhi Dr. Made Novia Indriaani, ST.,MT., menjelaskan, ada dua poin penting yang menjadi catatan. Pertama sebagai langkah awal memperkenalkan eco enzyme kepada insan kampus. Kedua bentuk tanggung jawab LPPM Unhi dalam melakukan pengabdian di kawasan “wingkang ranu”.

“Kehadiran LPPM Unhi dalam acara penuangan eco enzyme di Danau Batur juga merupakan Tindak lanjut dari Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Forum Pegiat Lingkungan Bali, tindak lanjut KKN, dan komitmen mendukung Danu Kertih yang menjadi salah satu visi pemerintah,” ujarnya.

LPPM Unhi, lanjut Novia, membuka pintu lebar kepada pegiat lingkungan untuk bekerja sama. Ke depan, ia ingin Sivitas Unhi tidak sakasar partisipasipan, namun menjadi motor penggerak. 

“Kami ingin tumbuh kesadaran kolektif di kampus kami tentang gerakan pembuatan eco enzyme, sehingga apa yang menjadi problem masyarakat dan pemerintah terkait sampah bisa mendapatkan solusi. Sebab, bahan baku eco enzyme dari limbah buah yang ada di tiap rumah,” ungkapnya.

Kepala divisi Pengabdian Masyarakat LPPM Unhi Komang Agus Triadi Kiswara, S.Pd.H., M.Pd, menambahkan, partisipasi dalam kegiatan penuangan eco enzyme ini merupakan tindak lanjut dari Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di wilayah Wingkang Ranu (desa penyangga Danau Batur).

“Kami berharap kegiatan KKN yang tahun lalu sudah kita lakukan tidak bersifat parsial tetapi secara berkelanjutan kita akan berusaha untuk dapat memberikan kontribusi pada masyarakat batur, yang tentunya sesuai dengan tugas pokok Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian kepada masyarakat,” harapnya.

Pada kesempatan yang sama, koordinator kegiatan, I Wayan Puja, menyampaikan penuangan eco enzyme merupakan kepeduliannya terhadap lingkungan Bali. 

“Ini merupakan kegaiatan ke empat yang berlokasi di wilayah Desa Kedisan atau tepatnya Dermaga Desa Kedisan. Wilayah penuangan disisir melalui Desa Adat Batu Dinding, kemudian Batur Selatan, Kedisan, Buahan selanjutnya mungkin nanti di Trunyan,” jelasnya.

Mengutip cerita tetua desa, konon air Danau Batur sangat jernih hingga bisa langsung diminum. Itulah yang menjadi motivasi pihaknya menggencarkan kegiatan ini. “Kami ingin air danau seperti sediakala,” pungkas Puja. (Gde)

Next Post

Rakor Kerja Sama dan Kehumasan Unud, Percepat Akselerasi PTNBH

Sel Feb 21 , 2023
Sebuah kerja sama yang dibangun memiliki dua target, yakni secara akademis dan praktis.
Rakor Unud

Berita Lainnya