Relawan Potre Koneng Deklarasikan Dukungan Untuk Puspa Negara Menuju DPRD Badung

(Last Updated On: )
 I Wayan Puspa Negara. (Foto: Tha)

 

MANGUPURA-fajarbali.com | Relawan Potre Koneng yang sebagian besar merupakan kaum hawa atau perempuan pengusaha hingga pedagang yang tersebar di wilayah Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung mendeklarasikan diri dan konsen dengan perjuangan I Wayan Puspa Negara dalam memberikan pengabdian kepada masyarakat. Mereka berkumpul guna menjadi relawan pendukung Puspa Negara yang kini tengah bertarung menuju DPRD Kabupaten Bandung melalui Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) nomor urut 2.

Dukungan ini diberikan merupakan imbas dari sejarah dimana keluarga Puspa Negara dari para sepuhnya sudah terjalin kedekatan dengan warga pendatang terutama dari Madura, dan Puspa Negara yang selama ini telah mengabdikan dirinya sebagai Ketua LPM Legian yang secara nyata membantu khalayak khususnya juga kepada para pendatang yang ada di Legian Kuta Bali.

“Kumpulan Potre Koneng adalah saudara-saudara kita pendatang yang berasal dari Madura, yang kerap disebut Warga/Semeton Madura yang menetap di Kecamatan Kuta. Karena saya hobinya dekat dengan masyarakat, maka mereka pun merasa lebih dekat dan mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat, dan ibu-ibu ini menyatakan diri untuk menjadi relawan Puspa Negara dengan nama Relawan Potre Koneng,” ungkap Puspa Negara, Minggu (17/9) sore di Badung.

Puspa Negara mengatakan, proses ini merupakan sebuah perjalanan panjang, dan saat ini mereka (Potre Koneng) menyatakan sikap guna membentuk suatu pergerakan serta memudahkan dalam berkomunikasi dengan ibu-ibu yang lainnya yang merupakan warga Madura yang ada di Kecamatan Kuta. Terlebih lagi jumlah pendatang dari Madura yang ada di Kecamatan Kuta lebih dari 14 ribu jiwa.

“Relawan Potre Koneng tujuannya membantu mendukung saya secara pribadi menuju DPRD Badung dan itu merupakan kehendak mereka secara pribadi juga serta sesuai dengan dawuh atau fatwa dari Kiai, didukung oleh Kiai Besar di Situbondo Jatim yakni Kiai dari Pondok Pesantren Walisongo, Kiai Haji Raden Muhammad Kholil As’ad Syamsul Arifin yang telah memberikan dawuh kepada saya agar segala hal-hal yang menyangkut pelayanan publik terhadap warga asli maupun warga yang mendapat KTP di wilayah kita tentunya wajib mendapatkan pelayanan yang sama, baik itu pelayanan yang lebih mudah hingga kecepatan pelayanan,” jelas Puspa Negara.

“Dalam memberikan pelayanan yang mudah dan kecepatan pelayanan itulah mereka lebih nyaman melakukan komunikasi dengan saya. Astungkara, dalam mengemban dawuh yang diberikan, saya akan mempertanggungjawabkan secara moral lahir dan batin agar bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat terutama masyarakat yang telah memiliki KTP di wilayah kami untuk bisa menikmati pelayanan yang adil dan pembangunan yang merata, baik pembangunan sektor pariwisata maupun sektor lainnya,” imbuhnya.

Puspa Negara menekankan, deklarasi ini lebih kepada toleransi ini bukan agama. “Lebih kepada bagaimana pribadi-pribadi mereka ingin menghubungkan diri dengan masyarakat melalui saya dan menghubungkan dengan pemerintah daerah juga melalui saya. Artinya adalah selama ini kan mereka telah menjadi warga di sini mengantongi administrasi kependudukan di sini tetapi ternyata komunikasi dengan pemerintah daerah atau pemangku kepentingan menjadi cukup sulit buat mereka, dan mereka sebenarnya memiliki potensi yang besar dalam pembangunan,” terangnya.

“Bahkan kita sangat bersyukur adanya mereka telah membuat sekolah sendiri sehingga tidak terjadi persaingan dengan warga lokal karena mereka memiliki segmen tersendiri, justru kami sangat mendukung langkah-langkah yang dilakukan sehingga kami ingin lebih memberikan peluang untuk pemberdayaan di satu sisi dan peluang untuk mendapatkan pelayanan yang lebih mudah bagi mereka,” pungkasnya. M-001

 Save as PDF

Next Post

Dua Residivis Pasok Ganja ke dari Medan ke Bali, Modus: Disembunyikan di Pakaian Bekas

Sen Sep 18 , 2023
Keduanya Berperan Sebagai Pengedar
IMG_20230918_124450

Berita Lainnya