https://www.traditionrolex.com/27 Lomba Ogoh-Ogoh, Pemkab Badung Siapkan Hadiah Utama Rp 50 Juta - FAJAR BALI
 

Lomba Ogoh-Ogoh, Pemkab Badung Siapkan Hadiah Utama Rp 50 Juta

Bahkan dalam pembuatan ogoh-ogoh, Sekaa Teruna dan Yowana akan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp 20 juta. 

 Save as PDF
(Last Updated On: 24/01/2024)
Kepala Dinas Kebudayaan Badung, I Gde Eka Sudarwitha

 

MANGUPURA-Fajarbali.com | Memperingati Hari Raya Nyepi tahun Caka 1946, Pemkab Badung akan menggelar lomba ogoh-ogoh. Pada pelaksanaan lomba juara I akan diberikan hadiah sebesar Rp 50 juta. Bahkan dalam pembuatan ogoh-ogoh, Sekaa Teruna dan Yowana akan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp 20 juta. 

Kepala Dinas Kebudayaan Badung, I Gde Eka Sudarwitha mengatakan, sampai saat ini proposal dari Sekaa Teruna se-Kabupaten Badung dalam rangka memohon dana kreatifitas hampir seluruhnya sudah masuk. Rencananya dana yang diberikan sejumlah Rp 20 juta masing-masing Sekaa Teruna akan diserahkan oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta pada 5 Februari 2024. 

“Sejauh ini Sekaa Teruna berkomitmen menggelar kreatifitas Sekaa Teruna berupa ogoh-ogoh. Karena memang satu rangkaian kegiatan sosial, adat, budaya, dan agama, kemudian dananya cukup besar,” ujar Sudarwitha saat ditemui Selasa (23/1). 

Menurutnya, para juara diberikan apresiasi untuk mengajukan proposal untuk kegiatan kreatifitasnya oleh bupati. Sesuai petunjuk Bupati Badung juga diperbolehkan melaksankan kegiatan dresta lango lainnya. 

“Dana motivasinya Rp 20 juta, nanti yang akan mendapatkan juara I akan mendapatkan uang Rp 50 juta sampai terakhir juara harapan III Rp 25 juta. Selain itu dimungkinkan akan diberikan apresiasi, yaitu boleh mengajukan kegiatan-kegiatan yang merupakan wujud dukungan kreatifitas akan diprioritaskan oleh Bapak Bupati. Jadi sekaa teruna menyambut perhatian yang dimaksud, semuanya akan pasti menggelar pawai ogoh-ogoh,” ungkapnya. 

Dalam pelaksanaan lomba ogoh-ogoh, Sudarwitha menyatakan, ada beberapa ketentuan. Diantaranya pelaksanaan hanya boleh di wilayah desa adat dan waktunya maksilmal hingga pukul 22.00 wita. Jika melebih waktu yang ditentukan maka akan ada diskualifikasi. “Karena kalau di tv ada prime time. Kalau di kami menyebut galah mautama untuk menggelar kreatifitas, lewat dari itu geliat seninya sudah menurun,” terang birokrat asal Petang tersebut. 

Berdasarkan pengamatan dan teori seni, ia menerangkan, dengan keterbatasan akan muncul kreatifitas. Pihaknya pun telah menyiapkan 20 orang juri dan staf Dinas Kebudayaan. Jadi jika ada satu ogoh-ogoh yang beratraksi lebih dari pukul 22.00 Wita, maka satu desa adat akan didiskualifikasi. “Sesuai dengan tagline kami, Sekaa Teruna Badung Hebat dan Berbudaya, jadi akan hebat kalau bersatu. Anak-anak sudah komit untuk mentaati itu,” jelasnya. 

Lebih lanjut Sudarwitha menambahkan, penilaian ogoh-ogoh akan dilakukan diawal Maret 2024. Kemudian untuk komitmen hebat berbudaya saat pawai ogoh-ogoh akan dinilai. Nantinya akan diumumkan hasil lomba pada 14 Maret 2024. “Siapa yang tidak berkomitmen akan ditunda dulu (menjadi juara). Diberikan kesempatan kepada yang menjadi hebat dan berbudaya,” paparnya.W-004

 

 Save as PDF

Next Post

Berkat Tenun Cepuk, Dosen Undiknas Raih Doktor

Kam Jan 25 , 2024
"Kain tenun cepuk unik, bernilai magis dan penuh filosofis. Dia tidak berkembang tapi masih hidup".

Berita Lainnya