Foto: ilustrasi (ist)
APA ITU HEPATITIS?
Oleh : dr. Dewa Ayu Rina Wiana Dewi, S. Ked
Definisi Hepatitis.
Hepatitis merupakan istilah yang digunakan untuk semua jenis peradangan pada sel-sel hati, yang disebabkan oleh beberapa infeksi seperti virus, bakteri maupun parasit. Selain itu hepatitis dapat disebabkan oleh karena mengkonsumsi obat-obatan yang bersifat toksik terhadap hati, (termasuk obat-obat tradisional, konsumsi alkohol, lemak yang berlebih, dan penyakit autoimun.
Penyakit hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk di Indonesia. Hepatitis yang dikenal saat ini terdapat hepatitis A,B,C,D dan E. Di Indonesia merupakan negara endemis hepatitis B, terbesar kedua di negara South East Asian Region (SEAR) setelah Myanmar.
Riset Kesehatan dasar (Riskesdas) dan uji saring darah PMI memperkirakan terdapat 10 orang telah terinfeksi Hepatitis B atau C dari 100 orang Indonesia.Sehingga saat ini diperkirakan terdapat 28 juta penduduk Indonesia yang terinfeksi Hepatitis B dan C, 50% diantaranya berpotensi menjadi penyakit hati kronis dan 10% dari yang kronis dapat berpotensi untuk menderita kanker hati.
Hal ini sangat berdampak pada masalah kesehatan masyarakat, produktivitas, usia harapan hidup dan dampak sosial ekonomi kedepannya. (Pusdatin,2014). Saat ini beberapa negara menemukan kasus hepatitis misterius. Di Indonesia, Kemenkes RI melaporkan adanya 3 anak meninggal diduga karena hepatitis misterius dalam artian hepatitis yang tidak diketahui penyebabnya (diluar hepatitis A, B, C, D, E).
Ada baiknya tetap melakukan protokol kesehatan yang telah dianjurkan seperti menggunakan masker ditempat umum, mencuci tangan, mengkonsumsi air atau makanan yang bersih dan matang, nutrisi yang baik, aktivitas fisik dan istirahat yang cukup.
Selain itu sebaiknya mengenal tanda-tanda dan penyebab virus hepatitis berikut.
Penyebab Hepatitis.
Hepatitis disebabkan terutama oleh virus. Berikut adalah beberapa penyebab hepatitis oleh karena virus:
Hepatitis A disebabkan oleh hepatitis A Virus (HAV). Penyakit ini menular yang sering sekali menimbulkan wabah di dunia. Hepatitis A penyakit yang tidak mematikan namun mudah menular dan menyebar. Penularan hepatitis A adalah melalui fecal-oral, sangat terkait dengan kebersihan diri dan kebersihan lingkungan, mengkonsumsi makanan dan minuman tanpa dimasak.
Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Penularan hepatitis B terjadi secara parenteral terjadi melalui suntikan, transfusi darah, tusukan jarum dari penderita hepatitis B, tato yang tidak steril, hubungan sexual, serta transmisi dari ibu ke bayi ketika proses kelahiran.
Hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C yang bergolongan RNA virus. Penularan hepatitis C melalui darah dan cairan tubuh, penularan melalui jarum suntik, transplantasi organ, kecelakaan kerja (petugas kesehatan), hubungan seks yang tidak sehat dapat menularkan.
Hepatitis D disebabkan oleh virus hepatitis D. Infeksi virus Hepatitis D (HDV) hanya terjadi pada pasien yang positif terinfeksi virus hepatitis B (HBV), dapat terjadi infeksi yang timbul bersamaan (koinfeksi) maupun timbul setelah terjadi infeksi hepatitis B kronis (superinfeksi).
Hepatitis E disebabkan oleh virus hepatitis E. Penyakit ini biasanya disebabkan karena konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi virus hepatitis E (HEV).
Gejala Hepatitis
Tanda dan gejala pada pasien hepatitis yang mungkin muncul dapat berupa gejala flu seperti demam, mual, nafsu makan menurun dan lemas. Semakin lama gejala yang timbul adalah muntah, urin berwarna gelap seperti teh. Mata bagian putih dan pangkal kuku tampak kuning (jaundice).
Berbeda dengan hepatitis B dan C, pada awal perjalanan penyakit tidak tampak gejala yang khas. Gejala akan muncul bila infeksi sudah berlangsung lama dan menimbulkan kerusakan pada hati. Untuk menegakkan diagnosis hepatitis biasanya diperlukan beberapa pemeriksaan seperti tes fungsi hati, USG hingga biopsi hati jika diperlukan.
Pencegahan Hepatitis
Pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari virus hepatitis adalah melakukan vaksinasi, menjaga kebersihan diri seperti mencuci tangan dengan sabun dan air bersih.
Menyediakan air bersih untuk minum. Makan dan minum yang telah dimasak dengan matang. Selalu membuang air besar di jamban untuk mencegah terjadinya kontaminasi feses terhadap dunia luar.
Tidak berbagi alat-alat pribadi seperti sikat gigi, pisau cukur, atau jarum suntik bekas pakai. Hubungan sexual yang aman dengan menggunakan kondom dan tidak berganti-ganti pasangan. (Gde)
Save as PDF