https://www.traditionrolex.com/27 Antispasi Virus Corona DPRD Tabanan Sidak Kesiapan BRSU Tabanan - FAJAR BALI
 

Antispasi Virus Corona DPRD Tabanan Sidak Kesiapan BRSU Tabanan

(Last Updated On: 16/02/2020)

TABANAN – fajarbali.com |  Guna memastikan kesiapan BRSU Tabanan sebagai salah satu rumah sakit rujukan penanganan pasien virus corona di Bali, Komisi IV DPRD Tabanan melakukan sidak ke BRSU Tabanan, Kamis (13/2/2020). Dalam sidak yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV DPRD Tabanan I Gusti Komang Wastana bersama para anggotanya tersebut terungkap bahwa BRSU Tabanan masih kekurangan alat pelindung diri untuk tim medis yang menangani pasien virus corona. Dimana saat ini BRSU Tabanan hanya memiliki 20 set.

 

 

Ketua Komisi IV DPRD Tabanan I Gusti Komang Wastana mengatakan jika pihaknya sidak ke BRSU Tabanan guna memastikan kesiapan BRSU Tabanan terkait penanganan virus corona. Kendatipun masih ada beberapa ruangan yang perlu disempurnakan. “Kita sudah diskusi dengan Dinkes dan Direktur BRSU, masih akan kita lihat anggarannya mudah-mudahan dari dana BLUD memungkinkan,” ujarnya.

 

Penyempurnaan ruangan yang dimaksud adalah membuat ruangan bertekanan udara negatif sesuai yang disyaratkan sebagai ruang isolasi. Disamping itu pihaknya juga meminta agar pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan lebih terbuka terkait informasi mengenai viris corona kepada masyarakat agar masyarakat tidak cemas.

 

“Karena saat masyarakat mendapatkan informasi yang simpang siur justru membuat masyarakat cemas. Ketakutan yang berlebih bisa saja mengakibatkan efek yang lebih parah dari virua corona itu sendiri,” lanjut politisi PDIP tersebut.

 

Tak lupa pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan informasi palsu atau hoax tentang virua corona dan juga tidak mudah mempercayai informasi yang belum jelas sumbernya. Apalagi saat ini juga ada virua lain yang merebak di Indonesia yakni ASF yang menyerang babi. “Inilah yang menyebabkan kita antisipasi lebih awal karena Bali daerah pariwisata sehingga dapat menyebabkan ekonomi kerakyatan terganggu. Mudah-mudahan seluruh pihak bersinergi untuk menangani hal ini dan di Wuhan juga virus ini bisa segera tertangani,” tandasnya.

 

Selanjutnya hasil sidak ke BRSU Tabanan akan disampaikan oleh pihaknya kepada Ketua DPRD Tabanan dan Bupati Tabanan untuk segera ditindaklanjuti. 

 

Sekanjutnya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, dr. I Nyoman Suratmika didampingi Direktur BRSU Tabanan, dr. I Nyoman menyampaikan bahwa pada prinsipnya tim untuk menangani pasien virua corona sudah terbentuk lama sehingga pihaknya sudah siap untuk menangani apabila ada pasien suspect virus corona yang masuk ke BRSU Tabanan. “Jadi dalam penanganan virus corona ini kita sudah siap, tim juga sudah siap dengan pemahaman dan pembelajaran tentang virus corona yang terus kita update,” tegas dr. Suratmika.

 

Menurutnya sebagai rumah sakit rujukan, BRSU Tabanan telah memiliki ruang isolasi. Dimana ruang isolasi ini nantinya digunakan oleh pasien yang suspect virus corona. Apabila ada pasien yang memiliki riwayat pernah ke Tiongkok dan sampai di Indonesia mengalami gejala pneumonia atau infeksi pada paru-paru maka pasien tersebut bisa dikatakan suspect dan harus dimasukkan ke ruang isolasi. “Tapi kalau tidak mengalami kedua hal tersebut atau hanya salah satunya itu akan di observasi, tidak harua diisolasi. Observasinya ya bisa seperti yang di Natuna, diruang terbuka namun selama 14 hari sesuai masa inkubasi virus,” paparnya.

 

Saat ini BRSU Tabanan memiliki 2 orang ruang isolasi dengan 7 bed. Namun untuk menangani virua corona ruangan tersebut akam disempurnakan dalam waktu dekat ini agar memenuhi syarat pada tekanan ruangannya. “Dalam waktu seminggu atau dua minggu kedepan akan disempurnakan untuk memenuhi syarat tekanan negatif ruangannya karena ada alat khusu untuk menyedot udaranya. Sekarang alatnya sudah ada, tinggal dipasang saja,” imbuhnya.

 

Sedangkan untuk pakaian pelindung diri yang harus digunakan oleh tim medis saat menangani pasien virus corona, BRSU Tabanan saat ini hanya memiliki 20 set. Padahal apabila ada pasien yang masuk dibutuhkan ratusan set pakaian. Atas kondisi tersebut pihaknga sudah memohonkan pengadaan ke Provinsi dan Kemenkes. “Karena dalam sehari ada tim media yang menangani kan bergilir, sedangkan pakaian itu hanya sekali pakai, sehingga sebenarnya dibutuhkan hingga 750 set. Stok di rumah sakit sebenarnya selalu ada tapi tidak terlalu banyak,” tukasnya

 

Disamping itu pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak terlalu gaduh menanggapi isu-isu yang beredar tentang virus corona. Masyarakat diminta tenang dan tidak mudah panik. (kdk).

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Dukung Pergub No 1 tahun 2020, Bank BPD Bali Siap Kucurkan KUR Kepada Petani Arak di Bali

Ming Feb 16 , 2020
Dibaca: 19 (Last Updated On: 16/02/2020)DENPASAR – fajarbali.com |  Dengan sudah ditetapkannya Pergub No 1 tahun 2020 tentang tata kelola minuman fermentasi atau destilasi khas Bali, di apresiasi Bank BPD Bali dengan memberikan KUR (Kredit Usaha Rakyat) kepada petani arak tanpa adanya jaminan, hal tersebut dilakukan sebagai upaya mendukung Pergub No […]

Berita Lainnya