DENPASAR-Fajarbali.com | Perpanjangan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Pulau Jawa dan Bali mendapat protes dari kalangan mahasiswa. Terbukti dengan adanya aksi dari puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa se-Bali menggelar Longmarch dari Parkir Timur Lapangan Bajra Sandi Renon menuju Kantor Gubernur Bali, Senin (23/08).
Beredar kabar bahwa aksi tersebut sempat dilarang oleh Kepolisian. Akan tetapi, bisa berjalan lancar dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian.
Saat aksi, Aliansi Mahasiswa se-Bali mendesak agar pemerintah mengevaluasi penerapan PPKM Level 4 yang telah diperpanjang beberapa kali. Lantaran kebijakan tersebut tidak memberikan solusi dalam penanganan penyebaran Covid-19 maupun secara perekonomian.
Tak sampai disitu saja, para mahasiswa juga membawa sejumlah poster bertuliskan kritikan terhadap kebijakan pemerintah di Bali selama masa Pandemi. Salah satu spanduk ada yang bertuliskan “Gedung Ini Dijual Untuk Modal Bantu Rakyat”.
Baca Juga:
Anggaran TPP ‘Dipangkas’, Banyak ASN ‘Ngedumel’, Bupati Suwirta Minta Pengawai Pahami Situasi
Pelaku Upal Dibekuk
“Menuntut pemerintah Provinsi Bali mengevaluasi penerapan kebijakan PPKM yang tidak Solutif,” ujar Presiden BEM PM Unud yang juga Korwil BEM SI Bali-Nusra Muhammad Novriansyah Kusumapratama.
Menurutnya, pemerintah dinilai tidak konsisten dalam melakukan penanganan penyebaran Covid-19. Justru apa yang dilakukan pemerintah terkesan sia-sia. Hasilnya, perekonomian masyarakat Bali malah semakin terpuruk. Pasalnya, tidak ada solusi yang pasti akibat inkonsistensi kebijakan itu.
“Gonta-ganti citra politik kebijakan mulai dari PSBB hingga PPKM berlevel-level sudah pasti belum menunjukan hasil yang signifikan terhadap penanganan pandemi terkhusus soal kemakmuran rakyat,” akunya. (car)