https://www.traditionrolex.com/27 Undiknas Kembali Miliki Profesor Perempuan - FAJAR BALI
 

Undiknas Kembali Miliki Profesor Perempuan

(Last Updated On: 15/09/2023)

FOTO: Prof. Dr. Ida Ayu Oka Martini, SE., MM.

 

DENPASAR – fajarbali.com | Undiknas University kembali berbahagia karena salah satu dosen Srikandi-nya, Dr. Ida Ayu Oka Martini, SE., MM., resmi menyandang jabatan guru besar atau profesor bidang  Manajemen.

Kepastian tersebut berdasarkan sepucuk surat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) No.2320/E4/KP/GB/2023 tetang Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen.

“Dr. Ida Ayu Oka Martini, SE., MM., dapat diangkat dalam jabatan akademik/fungsional dosen sebagai guru besar/profesor mulai 1 Agustus 2023 bidang Ilmu Manajemen,” demikian bunyi surat yang ditandatangani Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Nizam, tertanggal 16 Agustus 2023.

Ditemui di Sekolah Pascasarjana Undiknas, Kamis (14/9/2023), Prof. Dayu Martini, mengaku plong karena perjuangan panjangnya membuahkan hasil maksimal, sesuai ekspektasi pribadi dan pimpinan.

Lebih dari 30 tahun berkarir sebagai dosen, Prof. Dayu Martini merasakan betul asam garam hingga sampai pada puncak pendakian akademik tertinggi. Kendala yang paling dirasakannya adalah peralihan sistem dari manual ke online.

“Usulan guru besar saya sempat ditolak karena dibilang ada kemiripan dengan disertasi doktoral saya. Tapi saya tidak patah arang berkat motivasi diri, rekan kerja dan pimpinan,” ungkapnya.

Prof. Dayu Martini yang juga Kaprodi Doktor Manajemen Sekolah Pascasarjana Undiknas ini, konsen meneliti tentang tenun endek khas Bali di Kabupaten Klungkung.

Di tengah gencarnya pemerintah daerah menggaungkan endek Bali hingga ke mancanegara, disertai kewajiban memakai endek tiap Selasa dan kegiatan tertentu, maka atmosfer UMKM endek mesti didukung semua pihak.

Ia melihat, perajin endek minim regenerasi. Kebanyakan generasi muda enggan menjadi penenun karena berbagai faktor, terutama tidak sebandingnya upah dengan beban pekerjaan.

“Saya amati, para penenun endek (di Klungkung-red) kebanyakan menjadikan tenun sebagai pekerjaan sambilan di rumah. Usia mereka pun relatif sudah tua,” jelasnya.

Prof. Dayu Martini berharap, para penenun tradisional tetap konsisten menjaga produktivitasnya. Sebab, menurutnya, yang asli pasti dicari oleh orang-orang berkelas. “Yang penting konsisten. Saya yakin endek asli punya pasarnya sendiri biar pun harga lebih mahal,” kata dia.

Ketua Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Dr. AA Ngurah Eddy Supriyadinata Gorda, telah menyiapkan ‘kado’ bagi Prof. Dayu Martini sebagai ungkapan selamat. ‘Kado’ tidak hanya diberikan untuk Prof. Dayu Martini tapi semua insan berprestasi di lingkungan Perdiknas.

“Semua yang ada di dalam keluarga besar Perdiknas, selaku yayasan penyelenggara pendidikan di SMP Nasional, SMK Teknologi Nasional dan Undiknas termasuk Pascasarjana akan mendapatkan hak yang sama sesuai porsinya. Mereka adalah aset lembaga,” kata Gung Eddy. (Gde)

 Save as PDF

Next Post

PT SIT Bali Ajak Media Test Drive Suzuki Hybrid

Jum Sep 15 , 2023
Dibaca: 575 (Last Updated On: 15/09/2023) ” Media Tes Drive  Suzuki Hybrid ” dengan mengajak media di Bali menjajal dan mencoba langsung semua  produk mobil Suzuki yang telah dipersenjatai dengan teknologi Hybrid. DENPASAR – fajarbali.com |PT Sejahtera Indobali Trada (SIT) selaku main dealer Suzuki R4 wilayah Bali, Kamis (14/9/2023) menyelenggarakan […]
Test Drive Suzuki Hybrid

Berita Lainnya