DENPASAR-fajarbali.com | Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bali menggelar Seminar Penguatan Pendidikan Karakter bertajuk “Sinergitas Peran Sekolah dan Orangtua dalam Membangkitkan Karakter Mulia pada Anak”, Kamis (26/4/2018) pagi di LPMP Bali, Denpasar.
Seminar yang dihadiri 65 guru dari SD model seluruh Bali tersebut digelar untuk memberi pemahaman mendalam terkait sinergitas antara guru dengan orangtua dalam menanamkan pendidikan karakter anak.
Hadir sebagai pembicara, pakar pendidikan, Duasa Anuraga menjelaskan, penguatan karakter pada anak, tak bisa dibebankan pada guru saja, terutama anak pada usia jenjang pendidikan dasar. Ia menekankan perlu adanya sinergitas antara guru dengan orangtua dalam pendidikan karakter anak.
“Parenting merupakan proses pembelajaran pengasuhan interaksi antara orangtua dan anak yang meliputi aktivitas memberi petunjuk, memberi makan, memberi pakaian, melindungi anak saat mereka tumbuh berkembang,” katanya ditemui usai seminar.
Tokoh pendidikan yang juga mengelola Lembaga Satyasai Pendidikan tersebut mengungkapkan jika pengimplementasian parenting kerap menemui kendala. Ada beberapa faktor penghambatnya, misalnya orangtua yang tidak peduli tumbuh kembang anak, faktor kesibukan, ekonomi keluarga, sampai aturan sekolah yang kurang menekankan parenting.
Lebih lanjut dikatakan, parenting education merupakan pendidikan yang berkaitan dengan cara atau teknik pengasuhan saat anak tumbuh dan berkembang.
“Tujuan parenting tentu memiliki tujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan orangtua dalam melaksanakan perawatan dan pengasuhan anak-anak mereka, serta meningkatkan kesadaran orangtua atau anggota keluarga lain sebagai pendidik yang pertama dan utama,” tambah dia.
Sementara itu, Kepala LPMP Bali, Made Alit
Dwitama menerangkan, dipilihnya para kepala sekolah dan guru SD dari sekolah model untuk dapat memberi imbas pada sekolah di bawah sekolah model terkait parenting.
Dikatakannya, seminar pendidikan tersebut merupakan rangkaian Semarak Hardiknas 2018 yang berlangsung dari 21 hingga 27 April 2018.
“Itu selain seminar pendidikan, juga ada pameran buku, musikalisasi puisi, pentas seni melibatkan siswa se Denpasar sampai demo tata rias hingga demo desain,” pungkasnya. (eka)
Save as PDF