https://www.traditionrolex.com/27 Peternak Diimbau Bakar dan Kubur Babi Mati yang Sudah Mati - FAJAR BALI
 

Peternak Diimbau Bakar dan Kubur Babi Mati yang Sudah Mati

(Last Updated On: 02/02/2020)

SEMARAPURA – fajarbali.com | Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung mulai mengambil langkah antisipasi terkait penyebaran Virus African Swine Afever (ASF) atau dikenal dengan virus flu babi Afrika. Untuk itu, lintasan babi mulai diawasi, demikian juga para peternak diingatkan terus menjaga kebersihan kandang serta tidak menggunakan limbah hotel sebagai pakan.

 

Para konsumen juga diminta agar tak khawatir mengkonsumsi daging babi. Asalkan dimasak dengan baik, virus tersebut dipastikan tak menular ke manusia.

Kepala Dinas Pertanian Klungkung, IB Juanida menjelaskan sebagai langkah antisipasi pihaknya sudah melakukan sosialisasi dengan melibatkan para peternak. Agar virus ASF tak merebak hingga ke Klungkung, para peternak diminta untuk menerapkan sistem bio security. Diantaranya dengan menjaga kebersihan kandang dan secara rutin menyemprot disinfektan.

Selain itu, peternak juga diingatkan agar tidak mengizinkan sembarang orang memasuki kandang. Utamanya para jagal babi. Sebab, bisa saja mereka justru menyebar virus, karena sebelumnya tanpa disadari memotong babi yang sudah terjangkit virus.

“Jagal (tukang potong babi) jangan dikasi sembarangan masuk kandang. Siapa tahu sebelumnya mereka habis potong babi yang terjangkit virus. Sehingga berpotensi juga menyebarkan virus yang dapat mengakibatkan kematian pada babi. Mengingat virus itu bisa menempel pada baju,” ungkapnya khawatir

Selain upaya-upaya tersebut, kepada peternak, IB Juanida juga berpesan agar tidak membeli bibit babi di daerah yang sudah terjangkit virus. Hal yang tak kalah penting, peternak juga dihimbau agar tak menggunakan limbah hotel sebagai makanan babi.

Hal tersebut disinyalir dapat menyebarkan virus. “Pakan limbah atau sisa makanan dari hotel diduga menjadi pemicu munculnya wabah ini. Jangan lupa musnahkan babi yang sudah mati dengan cara dibakar atau dikubur;” imbuhnya.

Sementara, terkait beredarnya pesan berantai melalui whatsapp group terkait ajakan untuk tidak mengkonsumsi daging babi, IB Juanida meminta agar masyarakat tidak resah. Lantaran, sudah dipastikan virus ASF tersebut tidak menular ke manusia. Apalagi jika dimasak dengan cara yang tepat. “Virus ini (ASF) tidak menular ke manusia. Sepanjang daging babi dimasak dengan baik maka tidak masalah dikonsumsi,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, merebaknya virus ASF belum berdampak signifikan pada penjualan babi di Klungkung. Terlihat dari aktivitas di salah satu peterbakan babi yang dikelola oleh I Made Suardika di Dusun Uma Salakan, Desa Takmung, Banjarangkan yang terlihat berjalan seperti biasa.

Sejumlah pekerja nampak sibuk membersihkan kandang babi dan memberikan pakan. Harga babi juga masih normal, kisaran Rp27-28 ribu perkilonya. Untuk berjaga-jaga, Suardika mengatakan pihaknya juga tetap melakukan upaya antisipasi.

Diantaranya dengan rutin membersihkan kandang babi. Apalagi saat ini ia memelihar 100 ekor induk babi, sehingga kebersihan babi dan juga kandangnya harus terus dijaga.

Tak hanya itu, pria paruh baya ini juga rutin mengecek kesehatan ternaknya dengan mendatangkan dokter hewan. Demikian juga dengan makanan untuk babi, Suardika memilih pakan yang terbaik dan tidak pernah menggunakan limbah hotel. (hen).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Peringatan HUT ke-63 LVRI Provinsi Bali Dipusatkan di Badung

Ming Feb 2 , 2020
Dibaca: 19 (Last Updated On: 02/02/2020)MANGUPURA – fajarbali.com | Peringatan HUT ke-63 Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Provinsi Bali dipusatkan di Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Kamis (30/1/2020) lalu. Peringatan tahun ini mengambil tema “Melalui Peringatan HUT ke-63, LVRI Memantapkan Upaya Untuk Pewarisan Jiwa Semangat Nilai 45 dan Kesejahteraan”. Puncak peringatan […]

Berita Lainnya