https://www.traditionrolex.com/27 Penguatan Desa Adat Harus Terus Ditingkatkan - FAJAR BALI
 

Penguatan Desa Adat Harus Terus Ditingkatkan

“Kalau dalam NKRI semua warga bisa hidup rukun tertib, Indonesia akan tertib. Bali dengan berbagai klen, ada Semeton Pasek, Kesatria Ida Bagus dan warga lainnya harus tertib dan rukun maka Bali aman. Kalau tidak rukun, semua akan menjadi kacau,” pintanya.

 Save as PDF
(Last Updated On: 13/12/2022)

DENPASAR-fajarbali.com
Keberadaan Desa Adat memiliki peranan penting dalam tatanan hidup masyarakat di Bali. Bahkan keberadaan Desa Adat perlu diperkuat lagi. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama saat ditemui di DPRD Bali usai membuka Pasamuhan Agung Majelis Desa Adat di Gedung Wiswa Sabha Utama, kantor Gubernuran Renon Denpasar, Senin (12/12).

Sebagai pimpinan Legislatif Bali, Adi Wiryatama mendukung penuh penguatan Desa Adat. Pasalnya, Desa Adat menjadi Benteng utama dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan maupun adat.
Pada pembukaan Pasamuhan Agung tersebut merupakan hari yang bersejarah. Lantaran dibuka langsung oleh DPRD Bali. Padahal Gubernur Bali Wayan Koster juga hadir. Hal itu disebabkan Gubernur Koster sedang kurang fit.

“Beliau hadir dan menghormati, Pesamuan tetapi pita suara beliau terganggu dan suara lagi serak. Hal itu dikarenakan datang dari Paris, suhu disana sampai 0 (nol) derajat. Beliau kelelahan tidak bisa ngomong, jadinya saya disuruh membuka Pesamuhan Agung Majelis Desa Adat,” terang Adi.

Menurutnya, dikepemimpinan Wayan Koster, Bali memasuki era baru. Dimana, peran adat terus diperkuat. Oleh karena itu, sebagai masyarakat kerukunan antar umat harus terus ditingkatkan. “Kalau dalam NKRI semua warga bisa hidup rukun tertib, Indonesia akan tertib. Bali dengan berbagai klen, ADA Semeton Pasek, Kesatria Ida Bagus dan warga lainnya harus tertib dan rukun maka Bali aman. Kalau tidak rukun, semua akan menjadi kacau,” pintanya.

Selain itu, baik legislatif maupun eksekutif, adat selalu mendapat perhatian penuh. Oleh karenanya, kedepan bantuan kepada Desa Adat juga akan ditingkatkan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Pemerintah juga masih melakukan kajian terhadap pemberian bantuan keuangan kepada Desa Adat secara proporsional.

Perhatian terhadap Desa Adat sejatinya telah dilakukan sejak dahulu. Contohnya saja saat pendirian Lembaga Keuangan milik Desa Adat (LPD). Awalnya mendapat bantuan dari pemerintah antara Rp2,5 -10 juta kala itu. Akan tetapi dalam perjalanannya, ada LPD yang bermasalah akibat salah dalam pengelolan. Bahkan, sampai masuk ke ranah hukum.

“Saya berharap kalau sekarang ada masalah aparat masuk, sampai-sampai Sri Mulyani Menkeu terkejut. Kenapa, ada uang dari Bali, ternyata uang adalah bantuan yang dihibahkan oleh pemerintah. Saya minta, kalau yang bermasalah pengelolanya, silahkan pengelolanya diproses . LPD sebagai aset adat jangan diutak atik dan biarkan aset adat itu tetap utuh,” jelasnya.

Terakhir, mantan Bupati Tabanan dua periode ini menyampaikan pesan, dengan kesuksesan Bali menjadi lokasi G20, tentunya seluruh mata dunia tertuju di Bali. Sehingga, hal tersebut menegaskan jika Bali aman untuk dikunjungi. “Bali aman dan nyaman untuk dikunjungi dipastikan ekonomi Bali akan bangkit,” tutupnya. her

 Save as PDF

Next Post

Rai Warsa Merasa Tak Terancam Dengan Majunya Anak Bupati

Sel Des 13 , 2022
“Saya tidak masalah, walaupun satu desa, bagi saya tidak masalah. Termasuk teman-teman juga tidak akan masalah sepanjang sama-sama memahami sistem yang akan dipakai. Sistem tidak ada yang berbeda dari tahun sebelumnya, karena gotong royong sistemnya,” ujar Rai Warsa.
IMG-20210622-WA0016-958eea3a

Berita Lainnya