BANGLI – fajarbali.com | Pasca suksesnya pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Partai Golkar Propinsi Bali, belakangan kembali mengemuka desakan agar pelaksanaan Musda di 6 DPD II termasuk di DPD II Golkar Kabupaten Bangli agar segera dilakukan.
Terlebih, jika mengacu hasil Munas DPP Golkar, pelaksanaan Musda dibawahnya dihelat tiga bulan setelahnya. Dengan demikian, untuk pelaksanaan Musda DPD II paling lambat sudah harus digelar tiga bulan pasca Musda Golkar Bali yang digelar Senin (24/2/2020) lalu atau sekitar tanggal 24 Mei mendatang.
Terkait dengan itu, sejumlah kandidat bakal calon (Balon) Ketua DPD II Golkar Bangli kini telah mulai dimunculkan. Nama-nama yang belakangan dijagokan bisa menahkodai partai berlambang pohon beringin di Bangli, diantaranya I Nyoman Basma, I Nengah Darsana dan Gusti Made Winuntara yang saat ini menjabat Plt. Ketua DPD II Golkar Bangli. Sementara mantan Ketua DPD II Golkar Bangli I Wayan Gunawan, dinilai sudah tidak layak lagi dicalonkan. Pasalnya, mengacu AD/RT Partai Golkar, sejatinya jabatan Ketua DPD II hanya bisa dijabat dua kali secara berturut-turut. Sedangkan kalau pun bisa sampai tiga kali, harus dipilih secara aklamasi dan mendapatkan persetujuan dari DPP Golkar. Karena itu, banyak kalangan beranggapan kalau yang bersangkutan tidak lagi akan mau dan bisa dicalonkan. Meski dari segi loyalitas, senioritas serta prestasi kerjanya sangat bagus. “Kalau yang bersangkutan kembali dicalonkan, maka akan kembali berbenturan dengan AD/ART partai Golkar. Pak Gun pantasnya sudah naik kelas,”ucap sumber diinternal DPD II Golkar Bangli.
Sementara Plt. Ketua DPD II Golkar Bangli I Gusti Made Winuntara saat ditemui awak media di kantornya, Selasa (25/2/2020), mengakui pelaksanaan Musda di DPD II merupakan kewenangan DPD I Golkar Bali. “Karena pelaksanaan Musda baru selesai kemarin, tentunya saat ini jajaran pengurus DPD I Golkar Bali akan disibukan untuk melengkapi jabatan struktur partai. Jadi kemungkinan pembahasan agenda Musda di DPD II Golkar yang selama ini dijabat Plt akan dibahas setelah semua struktur partai terisi,” tegasnya.
Menurutnya, pengurus DPD I Partai Golkar Bali perlu waktu dua sampai tiga minggu untuk membentuk kepengurusan sebelum bisa dilantik. Diprediksi, minimal satu bulan baru kepengurusannya namanya lengkap dan kemungkinan satu bulan berikutnya DPD I baru akan bisa menjadwalkan pelaksanaan Musda ditingkat II. ““Kalau keputusan Munas dipakai acuan, kemungkinan Musda di DPD II akan dihelat tiga bulan pasca Musda di DPD Golkar Bali. Namun bagi saya pribadi, tidak masalah kapan pun dilakukan Musda. Walaupun sekarang dilakukan Musda, tidak jadi persoalan asalkan partai Golkar bisa tetap solid,” ungkapnya.
Dari ancang-ancang tersebut, pihaknya memastikan, pelaksanaan Musda DPD II akan berlangsung sebelum Pilkada Bangli digelar. “Kita juga kepingin partai ini, berjalan jadi lebih baik. Tidak ada alasan menunda Musda, tidak ada gunanya. Kita pingin pembaharuan-pembaharuan. Lebih lanjut saat disinggung soal nama-nama yang muncul yang layak memimpin DPD II Golkar Bangli, Winuntara, enggan membeberkannya. Dia hanya menyebutkan, semua kader berpeluang maju, asalkan tidak bertentangan AD/RT partai. “Di Bangli banyak kader-kader potensial. Ada enam kader Golkar duduk di DPRD Bangli. Mereka layak ditugasi partai. Yang terpenting, saya berharap pelaksanaan Musda nanti bisa berjalan lancar, demi kondusifnya partai Golkar,”jelasnya.
Di tempat terpisah hal yang hampir sama juga dikemukakan Wakil Ketua DPRD Bangli I Nyoman Budiada. Menurut politisi Golkar asal desa Satra, Kintamani ini, bila keputusan Munas dipakai acuan, dimana Musda DPD I Golkar dilaksanakan tiga bulan pasca munas. Maka kemungkinan Musda DPD II akan dihelat tiga bulan setelah Musda DPD Golkar Bali. “Kita serahkan semuanya ke DPD Golkar Bali terkait pelaksanaan Musda tersebut,”ujarnya singkat. (ard)