Terlibat serangkaian kasus pencurian bermodus congkel sadel motor, tersangka Sohilin (38) diringkus anggota Buser Polsek Denpasar Barat (denbar). Dia mengaku terpaksa melakukan pencurian karena bingung tidak bisa membiayai tiga istrinya yang kini berada di Surabaya.
DENPASAR-fajarbali.com | Menurut Kapolsek Denpasar Barat (denbar), Kompol Gede Sumena, tersangka Sohilin ditangkap di rumah kosnya di Jalan Marlboro 11 kamar kos nomor E Denpasar, Selasa (2/10/2018) malam. Pria yang bekerja sebagai tukang ojek lepas ini sudah lama dicari aparat kepolisian terkait masuknya laporan kasus pencurian congkel sadel dibeberapa lokasi.
“Banyak laporan kasus pencurian dan kami menduga pelakunya sudah professional dalam kasus ini,” ujar Kapolsek, Rabu (10/1/2018). Setelah menyelidiki kasus tersebut dengan memeriksa saksi saksi dan olah TKP, petugas melacak keberadaan tersangka Sohilin tinggal di Jalan Marloboro 11B kamar kos nomor 5, Denpasar.
Belasan anggota buser dipimpin Kanitreskrim Iptu Aan Saputra dan Panit Buser Ipda Nengah Seven Sampeyana langsung melakukan penangkapan, pada Sabtu 16 Desember 2017 sekitar pukul 22.00 wita. “Waktu kami gerebek kamarnya, dia lari bersembunyi di kamar mandi,” tegasnya.
Tersangka tak berkutik setelah petugas menemukan banyak barang bukti kejahatan di dalam rumahnya. Yakni berupa 1 Hp Redmi 4A, 1 kunci motor, 1 kunci letter T (alat congkel sadel), 1 unit motor Yupiter MX DK 2594 DQ, 2 HP Siomi, 1 HP Lenovo, 1 HP Sonny, 5 jam tangan, 4 kacamatan. Yang menarik, barang bukti 2 butir diduga inek palsu juga ditemukan. “Kami aman kan uang tunai Rp 41 juta diduga hasil kejahatan. Juga ada cincin dan perhiasan emas,” terangnya.
Hasil interograsi petugas kepolisian, residivis asal Surabaya Jawa Timur itu mengaku beraksi di 4 TKP dengan modus pencurian congkel sadel sepeda motor. Modus congkel sadel terjadi Jalan Udayana Denpasar, Barat Lapangan Puputan Renon, Denpasar, Lapangan Puputan Minggu 26 Sepetmber 2017, Lapangan Puputan area parkir Jalan Sugianyar dan terakhir di Jalan Legian.
Tersangka Sohilin mengaku selama merantau di Bali dia harus bekerja keras membiayai ketiga istrinya yang kini berada di Surabaya Jatim. Namun karena pekerjaanya sebagai tukang ojek lepas tidak mencukupi, dia terpaksa melakukan pencurian. “Dia mengaku mencuri karena untuk biayai 3 istrinya di Surabaya. Setiap bulan dia harus mengirim uang ke istrinya. Karena tidak mampu dia nekat mencuri, tandasnya.(hen)