GIANYAR – fajarbali.com | Terhadap laporan pertanggung jawaban APBD 2019, DPRD Gianyar memberikan rekomendasi kepada eksekutif, Senin (27/4/2020). Rekomendasi dibacakan Wakil Ketua DPRD Gianyar, I Gusti Ngurah Anom Masta. Sidang dilaksanakan dengan teleconference dan dihadiri Ketua DPRD, Wayan Tagel Winarta, Bupati Made Mahayastra dan Wabup AA Gde Mayun.
Rekomendasi yang dibacakan bahwa PDRB Kabupaten mengalami kenaikan sebesar 62,66%, sehingga rata-rata kenaikan dari tahun 2014 sebesar 12,53%. Hanya menurut Anom Masta, laju pertumbuhan ekonomi Gianyar mengalami penurunan, di Tahun 2014 sempat 6,09% dan di Tahun 2018 menjadi 5,69% dan menurun di titik 1,2% di Tahun 2019. “Penurunan ini akibat tidak tergarapnya sector pertanian dan perikanan kelautan, sehingga sector ini perlu diperkuat apalagi di tengah pandemic covid 19,” jelas Anom Masta. Sedangkan IPM Gianyar terus mengalami peningkatan dan perlu mempertahankan kondisi tersebut.
Pendapatan Daerah Gianyar dirancang Rp 2,374 triliun terealisasi Rp 2,553 trilun atau realisasi 94,88%. Dengan realisasi yang tidak mencapai di atas 95%, DPRD Gianyar merekomendasikan perlunya penyediaan perangkat pungut PAD dan data base yang memadai. “Perlunya pengelolaan perusahaan daerah, agar lebih optimal meningkatkan pendapatan,” tambahnya. Terkait dengan belanja daerah yang terealisasi 91% atau Rp 3,13 triliun, DPRD Gianyar merekomendasikan adanya standar belanja yang benar dan adanya evaluasi pengendalian program kegiatan. “Diperlukan verifikasi yang ketat terhadap sasaran kegiatan yang terukur, berdasarkan indicator kinerja,” kata Anom Masta. Sedangkan untuk menghadapi pandemic covid 19, DPRD Gianyar memberikan masukan terhadap penanganan Kesehatan, jaminan sosial dan pemulihan dampak ekonomi.
Bupati Mahayastra usai siding menyebutkan rekomendasi DPRD Gianyar akan ditindaklanjuti dan segera melakukan pembenahan. “Saran dalam penanganan pandemic covid 19, kami akan berusaha sekuat tenaga dan berusaha memulihkan ekonomi bagi yang terdampak,” jelas Bupati Mahayastra. Ditambahkannya, berkait penurunan laju pertumbuhan ekonomi, Kabupaten Gianyar posisinya masih berada di atas Provinsi Bali. “Daerah lain ada yang laju pertumbuhannya minus 3, kita di Gianyar masih di angka positif,” jelasnya lagi. Sedangkan berkait pembangunan sector pertanian dan perikanan keluatan, Bupati Mahayastra menyebut akan membangun sector tersebut, mengingat sector tersebut memiliki daya tahan dan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ekonomi.(gds).