DENPASAR -fajarbali.com |Hasil yang dicapai selama 10 hari melaksanakan Operasi Zebra oleh seluruh Satuan Lalu Lintas Polda Bali dan jajaran, berhasil menurunkan jumlah angka kecelakaan. Namun, dibalik penurunan tersebut terjadi peningkatan pelanggaran yang sangat signifikan.
Dalam keteranganya kepada awak media,
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy mengklaim jumlah kecelakaan lalu lintas selama 10 hari operasi berlangsung, sebanyak 117 kejadian. Dari ratusan kejadian ini turun sebanyak 35 persen, bila dibandingkan dengan periode yang sama pada operasi serupa tahun 2024.
"Dari ratusan lakalantas itu menelan korban jiwa sebanyak 9 orang, dan 150 orang lainnya luka ringan," bebernya.
Diterangkanya, untuk jumlah pelanggaran tercatat sebanyak 5.971. Terdiri dari tilang elektronik sebanyak 284 tilang elektronik, 2 tilang manual, dan 5.685 teguran. Padahal dalam periode yang sama pada pelaksanaan operasi serupa tahun 2024, jumlah pelanggaran sebanyak 3.789.
Perwira melati tiga dipundak itu mengatakan, Operasi Zebra Agung yang di gelar tahun ini mengedepankan fungsi preemtif dan preventif. Terkait penegakan hukum, dilaksanakan bagi pelanggaran tertentu yang dianggap krusial atau pelanggaran yang menjadi atensi, misalnya balapan liar.
Eks Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) ini kembali menegaskan, penindakan terhadap pelanggar dilakukan dengan dua mekanisme. Yakni penindakan tilang elektronik dan teguran lisan jika pelanggaran itu dianggap ringan.
Ia berharap agar operasi kepolisian ini bisa mengedukasi masyarakat tentang pentingnya tertib berlalu lintas ketika berada di jalan raya.
"Tujuan operasi ini digelar salah satunya adalah menekan jumlah lakalantas, baik kuantitas (jumlah) maupun kualitasnya (tingkat fatality). “Kecelakaan lalu lintas terjadi akibat dari ketidaktertiban kita di jalan. Setiap kecelakaan pasti diawali oleh pelanggaran,” imbuh Kombespol Ariasandy. R-005 k
