DENPASAR -fajarbali.com |Operasi Zebra Lempuyang yang dimulai dari tanggal 26 September hingga 8 Oktober 2020 telah selesai. Sebagai puncak Operasi Zebra, jajaran Direktorat Lantas Polda Bali membagikan sembako kepada puluhan kuli pasir dan petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Denpasar, sebagai bentuk paristipasi sekaligus meringankan beban akibat terdampak covid-19.
Pelaksanaan gebyar Operasi Zebra ini berlangsung di areal wisata Kertalanggu Denpasar Timur, Minggu (8/11/2020) pagi sekitar pukul 09.00 Wita. Selain membagikan sembako, gebyar yang dihadiri Direktur Lantas Polda Bali Kombes Pol Indra SIK, juga membagikan masker, helm, hand sanitizer hingga brosur keselamatan berlalulintas.
Yang menarik, belasan anggota Polwan Polantas berbaris membawa imbauan spanduk “ayo pakai masker” dan tertib berlalulintas, membagikan masker, hand sanitizer dan helm bagi pengendara motor yang tidak membawa helm saat bepergian.
Menurut Direktur Lantas Polda Bali Kombes Pol Indra SIK, kegiatan Operasi Zebra Lempuyang 2020 telah berakhir. Puncak dari ini semua, pihaknya menggelar acara kebyar dalam rangka mengakhiri kegiatan Operasi Zebra.
“Jadi puncak kegiatan ini, kami membagi-bagikan sembako kepada saudara saudara kita yang terdampak covid 19 dan membagikan hand sanitizer, masker, brosur keselamatan berlalulintas dan helm bagi saudara kita yang tidak mengenakan helm di jalanan,” terang Kombes Indra.
Pembagian ini diberikan kepada masyarakat yang bekerja sebagai kuli pasir dan petugas kebersihan DKP Denpasar. “Kita tahu sekarang ini dalam kondisi pandemi. Banyak saudara saudara kita yang tidak bisa bekerja, kalau pun bekerja tidak seperti yang dulu. Ini kami lakukan untuk meringankan beban saudara kita yang terdampak covid-19,” tegasnya.
Kombes Indra melanjutkan, Operasi Zebra tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Untuk tahun 2020 ini, Operasi Zebra yang berlangsung selama 14 hari itu 100 persen melaksanakan kegiatan preentif dan preventife. Dimana tidak ada penindakandan tilang.
“Tidak ada penindakan penegakan hukum atau pun tilang. Kalau pun ada saudara saudara kita yang melanggar, kita berikan teguran peringatan lisan untuk tidak melaksanakan kesalahan yang sama,” ungkapnya.
Perwira melati tiga dipundak itu menyebutkan sebagaimana diketahui bersama, kesalahan khususnya lakalantas diawali dengan pelanggaran. Sehingga pihaknya tidak ingin ada masyarakat yang melakukan pelanggaran lalulintas karena bisa terlibat lakalantas nantinya.
“Untuk itu, kegiatan kita ini 100 persen preentife dan preventif dan tidak ada penindakan hukum atau tilang,” tegasnya lagi.
Perwira menengah yang pernah menjabat Ka.SPN Polda Riau itu menerangkan, dalam operasi zebra kali ini lebih banyak menemukan pelanggaran teguran tidak pakai helm.
“Itu yang paling banyak ditemui saat operasi zebra ini. Kesadaran masyarakat pengguna jalan saat ini sudah tinggi, hanya 1 atau 2 orang yang kami temui tidak pakai helm. Ada juga pelanggaran dilakukan pengguna jalan di bawah umur,” ungkapnya.
Selain itu, ungkap Kombes Indra, Operasi zebra ini juga diperuntukkan untuk mendisiplinkan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Kalau pun ada masyarakat yang tidak pakai masker juga kita tegur. Pergub hanya berlaku pada kegiatan yustisi, sedangkan operasi zebra ini kita melaksanakan teguran, dan beri mereka masker bagi yang tidak mengenakan masker,” pungkasnya mengakhiri. (hen)
Save as PDF