IMG_20240704_201612_950

Suyasa Hadiri Karya Manusa dan Pitra Yadnya Massal di Banjar Blungbang

Wakil Ketua I DPRD Badung, I Wayan Suyasa saat menghadiri karya manusa yadnya lan pitra yadnya massal di Banjar Blungbang, Desa Penarungan, Mengwi, Kamis (4/7)

 

MANGUPURA-Fajarbali.com | Wakil Ketua I DPRD Badung, I Wayan Suyasa menghadiri karya manusa yadnya lan pitra yadnya massal di Banjar Blungbang, Desa Penarungan, Mengwi, Kamis (4/7). Karya manusa yadnya lan pitra yadnya massal ini merupakan implementasi dalam menjaga adat budaya yang dilaksanakan secara gratis. 

Wayan Suyasa mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi program dana banjar sebesar Rp 1 miliar yang akan dilaksanakan. “Jika dana tersebut diberikan ke banjar-banjar, kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan oleh masyarakat secara gratis. Ini bagian dari menjaga, menghormati adat dan budaya kita di Bali,” ujarnya disela-sela acara. 

Ketua DPD II Golkar Badung itu mengapresiasi pemerintah dalam menjaga tradisi adat dan budaya. Hal ini katanya, menunjukkan jati diri Pemerintah Kabupaten Badung yang telah memperhatikan sektor tradisi, adat dan budaya. “Pemerintah sudah sangat perhatian sekali dengan adat serta seni budaya. Seperti upacara yang dilaksanakan saat ini di Banjar Blungbang. Untuk itu kehadiran pemerintah sangat diperlukan disini untuk menghargai keberadaan masyarakat kita disini,” terangnya.

Politisi yang digadang-gadang sebagai calon Bupati Badung ini juga mengatakan, kedepan jika nanti dirinya dipercaya sebagai pemimpin Badung, pihaknya akan menghargai masyarakat yang begitu besar yadnyanya dalam menjaga adat, sehingga memberikan aura positif bagi Badung yang berkembang di industri pariwisata. “Untuk itu saya mengapresiasi tinggi dengan menjalankan program Rp 1 miliar untuk satu banjar adat tanpa memandang warna politik seperti yang dilaksanakan oleh masyarakat di Banjar Blungbang saat ini,” ungkapnya.  

Sementara Panitia Karya, Putu Sika Adi Putra mengatakan, kegiatan manusa yadnya lan pitra yadnya secara gratis ini dilaksanakan secara rutin lima tahun sekali. Kegiatan ini sudah berjalan sekitar 90 tahun dan yang saat ini sudah kali ke 16. “Untuk jumlah peserta nyekah diikuti 73 sawa, jumlah peserta upacara mesangih atau potong gigi sebanyak 107 orang dan untuk upacara mepetik diikuti 68 orang,” terangnya.

Pihaknya berharap, kegiatan bisa tetap dipertahankan untuk memupuk semangat suka-duka krama dalam menjalankan yadnya. “Dengan program ini, masyarakat bisa diringankan dalam melaksanakan upacara manusa yadnya dan pitra yadnya sehingga tidak ada lagi masyarakat terbebani dalam menjalankan tradisi, adat dan budaya kita,” ujarnya.W-004

 

 

Scroll to Top