Pengurus PPIT Bali yang Baru Diminta Lakukan Program Kerja Inovatif

u10-IMG-20251211-WA0010
Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Tionghoa (PPIT) Bali menggelar pengukuhan kepengurusan Masa Bakti 2025-2029 di Hotel Maya Sanur Resort and SPA, Denpasar, Kamis (11/12/2025).

DENPASAR-fajarbali.com Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Tionghoa (PPIT) Bali menggelar pengukuhan kepengurusan Masa Bakti 2025-2029 di Hotel Maya Sanur Resort and SPA, Denpasar, Kamis (11/12/2025).

Prosesi pengukuhan dipimpin Ketua Umum PPIT Pusat, Duta Besar Al Busyra Basnur, S.H., LL.M., dan dihadiri Gubernur Bali, Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar, akademisi, serta sejumlah tokoh masyarakat.

Pengurus yang dikukuhkan terdiri atas Ketua Yetty Minawati, Ketua Harian Agus Maha Usadha, serta dua Wakil Ketua, yakni Hery Sudiarto A.Md., S.H., B.Ed., M.H. dan Dianto Santosa.

Posisi sekretaris dijabat oleh Dr. I Made Adnyana, S.H., M.H., bersama Lilys Roesli sementara tugas bendahara diemban Hendradewi dan Ayu Lestari. Kepengurusan ini juga dilengkapi beberapa divisi atau bidang, yakni Pendidikan dan Budaya, Ekonomi dan Bisnis, Sosial, serta Kesehatan.

Ketua Panitia kegiatan, Dr. I Made Adnyana, SH., MH., menyampaikan, persiapan dilakukan dengan matang. Mengedepankan kesederhanaan namun penuh makna. Menurut Adnyana, yang paling utama adalah bagaimana mengedepankan kepanjangan persahabatan antar-negara (Indonesia - Tiongkok).

Ketua PPIT Pusat, Al Busyra Basnur mengatakan, pengukuhan ini merupakan hari bersejarah. Pihaknya menyampaikan selamat atas pengukuhan pengurus ini.

“Laksanakan program-program yang belum terlaksana, dan buat program yang inovatif. Yang penting bekerja sebanyak-banyaknya dan publikasi agar banyak orang yang tahu,” pintanya.

Menurutnya, Tiongkok mengalami perkembangan segala bidang. Seiring itu, Indonesia juga mengalami perkembangan, sehingga perkembangan Tiongkok dan Indonesia harus disinergikan. “Oleh karena itu, PPIT memiliki peran penting menyikapi perkembangan ini,” katanya.

Untuk di Bali, pihaknya menyampaikan pesan dalam menghadapi perkembangan, khususnya pada tahun 2026. Pihaknya telah bertemu dengan beberapa akademisi, dan telah ada tujuh ratusan lebih kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia dengan Tiongkok.

BACA JUGA:  5G Percepat Transformasi Digital Indonesia

“Kami akan bekerja sama terus. Termasuk di Bali, akan lebih banyak melakukan pelatihan bidang pariwisata hingga pelatihan kerja untuk pengiriman tenaga kerja ke luar negeri,” tandasnya.

Gubernur Bali Wayan Koster diwakili pejabat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali, mengapresiasi pengukuhan PPIT Bali.
Menurutnya, PPIT tak hanya sebatas hubungan formal, namun juga sosial hingga lainnya. Pihaknya juga menyinggung terkait kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali yang sangat tinggi.

Pada kesempatan yang sama, Konjen RRT di Denpasar, Zhang Zhisheng menyambut baik dan juga menyampaikan selamat atas pengukuhan PPIT Bali ini.

Pihaknya juga menuturkan terkait kunjungan Presiden RI Soekarno ke Tiongkok di tahun 1955 bertemu Perdana Menteri dan sepakat untuk mendirikan Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Tiongkok.

“Ini adalah periode penting yang ditandai oleh gerakan anti-kolonial dan promosi aktif kerja sama Selatan-Selatan di negara-negara Asia dan Afrika. Pendirian PPIT memainkan peran positif dalam meningkatkan pemahaman, memperluas pertukaran, dan memperkuat kerja sama persahabatan antara rakyat Tiongkok dengan Indonesia,” ujar Zhang.

Usai dilantik, Yetty Minawati menekankan pentingnya suasana kekeluargaan sebagai kekuatan utama organisasi.

Ia menyebut hubungan Indonesia–Tiongkok tidak cukup dibangun melalui kerja sama formal, melainkan memerlukan kedekatan emosional dan ruang perjumpaan yang hangat.

“Persahabatan yang kita bangun bukan sekadar kerja sama formal, melainkan hubungan yang penuh kedekatan dan keterbukaan. Semoga suasana ini terpelihara, menjadi energi positif bagi langkah-langkah kita empat tahun ke depan,” ujarnya.

Ia berharap PPIT Bali dapat menjadi “rumah bersama” yang memungkinkan setiap anggota berkontribusi tanpa sekat. Dengan dukungan Konjen Republik Rakyat Tiongkok di Bali, ia optimistis hubungan Indonesia–Tiongkok tidak hanya tumbuh di ranah diplomatik dan ekonomi, tetapi juga dalam pemahaman budaya dan hubungan antarmasyarakat.

BERITA TERKINI

TERPOPULER

Scroll to Top