Pemerintah Diharapkan Cari Pengganti Lahan Produktif

“Pembangunan tol itu menurut saya harus ada sawah atau hutan baru, sebagai penggantinya untuk diselamatkan,” akunya.

(Last Updated On: )

DENPASAR-fajarbali.com

Pembangunan Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk telah resmi dimulai. Jalan bebas hambatan yang melintasi tiga kabupaten tersebut yakni Kabupaten Negara, Tabanan dan Badung itu tentunya akan mempermudah akses dan mempersingkat jarak tempuh. Meski demikian, pembangunan jalan akan melibatkan lahan-lahan produktif maupun hutan.

Oleh karena itu Pemerintah diminta untuk mencarikan pengganti lahan-lahan tersebut. Apalagi, ketahanan pangan saat ini sedang digencarkan oleh pemerintah. “Kalau bisa sebisa mungkin kita menghindari pembangunan jalan atau pembangunan perumahan, termasuk pembangunan usaha seminimal mungkin jangan mencaplok pertanian yang produktif , apalagi yang subur,” ujar Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Dapil Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, Senin (05/12).

Dirinya tetap mendukung adanya pembangunan. Akan tetapi harus dilaksanakan dengan komitmen bersama. Terlebih Bali, taksunya ada karena di alam dan lingkungan. Tidak hanya sawah, hutan juga harus diselamatkan.

“Pembangunan tol itu menurut saya harus ada sawah atau hutan baru, sebagai penggantinya untuk diselamatkan,” akunya.

Menurutnya, untuk dikawasan Bali Barat, lalu lintas dinilai tidak begitu krodit. Sehingga upaya pembangunan dengan terlalu mengorbankan lahan produktif, cukup dimaksimalkan dengan penataan ataupun pelebaran jalan saja. “Saya rasa pembangunan seperti itu lebih bagus menurut saya. Orang sangat susah menciptakan lahan pertanian, mengapa kita mengorbankan lahan pertanian itu sendiri,” tandasnya.

Gus Adhi bercerita, pada orde baru dahulu, diwajibkan ada hutan kota untuk menghasilkan oksigen. Termasuk untuk lahan serapan air. “Itu untuk keseimbangan kehidupan kita. Saat ini kedepan harus memegang keseimbangan kehidupan tersebut apalagi ketahanan pangan. Di Bali sudah kekurangan kemunculan beras, masih defisit, kalau surplus oke-lah kebanggaan bagi kita,” tutur politisi asal Tibubeneng ini.

Ia juga menambahkan bahwa Kabupaten Jembrana memiliki kawasan sawah yang relatif bagus. Begitu juga dengan luasannya, juga relatif lebih banyak dari kabupaten/ kota ada di Bali. Sehingga alat-alat pertanian bisa maksimal dilakukan disana.

“Makanya kalau dulu ada hutan yang dicaplok untuk pembangunan, harus ada hutan penggantinya,” pungkasnya. her

Next Post

Dukung Nasabah Kejar Passion, FWD Insurance Luncurkan Kampanye Press Play

Sel Des 6 , 2022
PT FWD Insurance Indonesia (“FWD Insurance”) mengajak nasabah untuk mengejar passion yang tertunda melalui kampanye Press play yang telah dimulai sejak September hingga Desember 2022.
PT FWD Insurance Indonesia (“FWD Insurance”) mengajak nasabah untuk mengejar passion yang tertunda melalui kampanye Press play yang telah dimulai sejak September hingga Desember 2022. Melalui rangkaian kampanye ini, FWD Insurance melanjutkan komitmennya dalam mengubah cara pandang masyarakat tentang asuransi, sebagai wujud komitmen untuk mendorong dan membantu memberdayakan masyarakat di Asia untuk bebaskan langkah.

Berita Lainnya