NEGARA – fajarbali.com | Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Jembrana menyebut jumlah kasus positif virus corona kembali bertambah satu orang pada senin (6/7/2020). Penambahan itu total kasus positif covid 19 menjadi 43 orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Jembrana , dr I Gusti Agung Putu Arisantha dalam keterangan persnya mengatakan, penambahan itu seorang warga asal Desa Yehembang, tercatat positif dari hasil swab, serta sebelumnya didahului dengan hasil rapid test reaktif. “Saat ini pasien ini sudah menjalani perawatan di RSU Negara. Proses tracking juga sudah kita lakukan kepada keluarga dan rekan kantornya dengan melaksanakan rapid test. Sehingga total kasus kumulatif pasien positif Covid-19 di Jembrana kini berjumlah 43 orang,” ujarnya. Selain ada penambahan kasus positif, Arisantha juga memaparkan perkembangan PDP di Jembrana. Saat ini jumlah total PDP , diluar kasus positif covid di Jembrana sebanyak 33 orang. Dua orang diantaranya saat ini masih menjalani perawatan di RSU Negara. Sedangkan untuk pasien positif covid yang sudah sembuh sebanyak 32 orang.
Sementara soal karantina warga Banjar Munduk Desa Kaliakah, sudah dilaksanakan rapid test susulan bagi warga yang belum datang. Dari jumlah 238 warga yang belum datang, hanya 12 orang yang di rapid test, Senin (6/7/2020) dan seluruhnya dinyatakan non reaktif. Berarti masih ada sekitar 226 warga asal Banjar Munduk yang belum dirapid test. Terhadap masalah ini, pihaknya melakulan koordinasi dengan Perbekel Kaliakah. Bagi warga yang belum dirapid, harapannya, bisa dilakukan rapid test susulan. “Warga yang belum jalani rapid masih cukup banyak, sekitar dua ratusan. Memang informasinya ada warga yang tinggal di luar Jembrana , bahkan ada yang sedang di Kalimantan. Nah tim surveilans kita terus lakukan penelusuran, termasuk jemput bola bila ada warga lansia dengan keterbatasannya tidak bisa hadir saat rapid test massal dilaksanakan,” terang Arisantha.
Perluasan tracking pihaknya juga melaksanakan rapid test tidak hanya di Banjar Munduk saja tapi juga di desa perbatasan yakni desa Berangbang. Sebelumnya dari klaster banjar munduk ini, tercatat satu orang warga desa Berangbang terkonfimasi positif covid-19. “ Sudah dilaksanakan rapid test massal kepada warga Banjar Berangbang Desa Berangbang. Dari 93 warga, 86 orang sudah datang dan laksanakan rapid test. Hasilnya ke-86 warga itu non reaktif, “ sambungnya.
Selain itu, Arisantha yang juga Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinkes Jembrana juga memaparkan perkembangan penelusuran kontak yang dilakukan surveilansnya terhadap tracking seorang dokter terkonfimasi positif di Jembrana . Dokter yang berdomisili di Denpasar tercatat di data gugus tugas Denpasar, sempat pulang ke Jembrana untuk menghadiri suatu acara. Untuk kontak jauh sudah dilakukan rapid test sedangkan swab bagi mereka yang sempat melakukan kontak dekat. “Untuk rapid test kita lakukan terhadap 15 kontak jauh. Sedangkan test swab terhadap 8 kontak dekat. Kabar baiknya, keseluruhan kontak itu dinyatakan non reaktif dan negatif hasil swab test, “ paparnya.
Meluasnya kasus dari transmisi lokal. Arisantha terus berharap kesadaran warga untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Tanpa protokol kesehatan dan disiplin penyakit itu tidak akan menurun dan berhenti dengan cepat, terutama pencegahan kasus transmisi lokal.
“Penyebaran kasus di Jembrana awalnya memang banyak dari PMI .Namun sekarang transmisi lokal juga sudah mulai muncul Untuk penanganan PMI relatif bisa dikendalikan karena sesuai kebijakan pemerintah , langsung kita isolir dan tangani. Nah, mengendalikan tramsisi lokal ini yang perlu kesadaran dan disiplin tinggi dari semua pihak, “ jelasnya. (prm).