Jelang Galungan, Kecamatan Marga Komitmen Harga Babi Rp 26 Ribu Per Kilogram

(Last Updated On: 16/02/2020)

 TABANAN – fajarbali.com | Camat Marga, I Gusti Agung Alit Adiatmika menegaskan bahwa daging babi aman untuk dikonsumsi dan tidak menjadi alasan terkena virus dan lain sebagainya. Karena informasi dari Dinas Peternakan Kabupaten Tabanan, virus babi hanya menyerang babi semata dan tidak menular pada manusia.

 

 

“Nanti kita akan sama-sama makan daging babi. Babi aman dikomsumsi, artinya kedepan jangan takut bahwa orang Bali berbahasa Bali, meadat Bali dan megending Bali dan makan babi. Itu kira-kira cirri khas orang Bali,” tegas Alit Adiatmika saat kampanye terkait daging babi aman untuk di komsumsi di Kantor Camat Marga, Tabanan, Rabu (12/2/2020).

 

Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh, diantaranya Ketua Komisi I DPRD Tabanan, I Putu Eka Putra  Nurcahyadi, Perbekel serta Bendesa Adat se Kecamatan Marga, dan beberapa peternak Babi di Kecamatan Marga serta  masyarakat umum. Nampak juga saat itu para awak media dari media cetak maupun media elektronik.

 

Alit Adiatmika menambahkan, akibat virus babi yang merebak saat ini harga babi hidup anjlok di angka hanya Rp10 ribu per kilogram. Pihaknya pun khawatir, hal ini akan berefek pada saat saat Hari Raya Galungan, sehingga akan sangat merugikan para peternak khususnya di Kecamatan Marga. Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan pihak terkait menyikapi hal ini dengan melakukan suatu kampanye.

 

“Sekarang sudah 10 ribu per kilo, kami khawatirkan pas Galungan lagi menurun, Jadi untuk bisa mendongkrak harga daging, harga babi di pasaran, kita mengundang peternak khusus sosialsi tentang masalah kesehatan hewan. Biar tidak lagi terkena virus. Dan harapan kami dari peternak bisa terangkatlah, trus ekonomi, apalagi peternak-peternak kecil habis barang, habis modal, jadi miskin,” imbuhnya.

 

Eka Putra Nurcahyadi yang juga selaku penggagas acara ini, menambahkan, acara ini digagas murni merupakan kekhawatiran terkait grubug celeng (virus babi). “Jadi kami tidak mau tutup mata terhadap persoalan ini. Karena kita selaku Umat Hindu yang memang secara adat dan budaya melangsungkan yadnya dan melaksanakan tradisi ini biar tetap terjaga dengan melaksanakan potong babi untuk kepentingan konsumsi maupun dalam kehidupan yadnya.

 

Atas dasar itu pula, kegiatan ini digaungkan dengan mengundang para peternak babi se-Kecamatan Marga serta para tokoh-tokoh terkait. “Sekaligus nanti kita akan membangun suatu kesepahaman yang sama bagaimana statemen kita setelah memahami tentang penyakit babi ini, kita bisa mengantisipasi lebih dalam. Saat ini sudah ada rasa cemas, karena mempengaruhi masalah ekonomi dan lingkungan,” imbuhnya.

 

Maka pada kesempatan tersebut, setelah melakukan diskusi yang alot disepakati harga babi menjelang hari raya Galungan ini di Kecamatan Marga senilai Rp. 26 ribu per kilogram. “Titiang minta pada kesempatan ini, pada seluruh yang hadir disini kita berkomitmen bersama agar menyepakati harga. Dan tidak ada yang namanya menusuk teman dari belakang atau makan tulang teman,” imbuh Alit Adiatmika. (kdk).

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Dewa Indra: Jamkrida Tak Sekedar 'Kejar' Profit

Ming Feb 16 , 2020
Dibaca: 14 (Last Updated On: 16/02/2020)DENPASAR – fajarbali.com | Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Jamkrida Bali Mandara di Ruang Rapat Wiswasabha Pratama, Kantor Gubernur Bali pada (13/2/2020).     Save as PDF

Berita Lainnya