I Made Lasmawan: Seniman Bali yang Terlupakan!

u10-IMG-20251214-WA0005
Ciaaattt, sedang 'megambel' tour di Amerika Serikat. 

Sesungguhnya niat baik untuk menggapai harapan hanya dapat terwujud melalui kerja keras. Namun dalam realitas kehidupan, bekerja keras saja tidaklah cukup. Dibutuhkan kecerdasan dalam membaca peluang, arah yang jelas, fokus yang konsisten, serta kemampuan beradaptasi terhadap perubahan.

Prinsip inilah yang kerap menjadi bekal utama para seniman Indonesia yang berkiprah di luar negeri. Mereka dituntut bekerja ekstra keras, lebih kreatif, dan berani menghadapi tantangan baru dalam lingkungan budaya yang berbeda.

Dari titik inilah perjalanan hidup seorang seniman Bali bernama I Made Lasmawan dimulai—sebuah perjalanan panjang penuh kejutan, dedikasi, dan pengabdian dalam menebarkan kesenian Bali dan Jawa di Amerika Serikat.

I Made Lasmawan merupakan salah satu seniman besar Bali yang dimiliki Indonesia saat ini. Sepanjang hidupnya, sejak usia muda hingga kini, beliau telah menaburkan benih budaya Nusantara ke berbagai penjuru dunia melalui pengajaran gamelan Bali dan Jawa.

Setelah menamatkan pendidikan di KOKAR Bali pada tahun 1977, Lasmawan muda yang dikenal gagah dan pemberani ini ditugaskan melanjutkan studi ke Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) Surakarta, Jawa Tengah.

Dengan bekal rasa jengah untuk mengubah catatan hidup dan tekad melangkah lebih progresif, ia memutuskan untuk keluar dari zona nyaman, belajar hal-hal baru, dan membangun diri secara lebih komprehensif.

Sebuah kritik tajam dari seorang guru di KOKAR Bali mengenai kemampuannya bermain kendang sempat membuat Lasmawan tercengang. Namun kritik tersebut justru menjadi cambuk yang menguatkan tekadnya untuk memperbaiki diri.

Ia kemudian berguru kepada maestro kendang Bali asal Jagaraga, I Gde Manik, yang menempa Lasmawan menjadi pemain kendang andal.

Belajar langsung dari I Gde Manik merupakan kehormatan besar. Ia diasah secara intelektual, diasih dalam sikap dan kepribadian, serta diasuh melalui motif-motif kekendangan yang kuat. Dari sinilah Lasmawan tumbuh menjadi seniman sejati, khususnya dalam dunia karawitan Bali.

BACA JUGA:  Melalui "Rabu Puisi", Komunitas Mahima Perkenalkan Singaraja Sebagai Kota Kelahiran Puisi Indonesia Pertama di Bali

Selain itu, ia juga menimba ilmu dari tokoh-tokoh besar lainnya seperti I Wayan Berata, Gerindem, Tembres, dan Gusti Tut Sedahan.

Kesungguhan menuntut ilmu di ASKI Surakarta membuahkan hasil. Lasmawan meraih gelar Sarjana Seni Karawitan dan langsung dipercaya menjadi staf pengajar di kampus tersebut. Pada tahun 1990, sebuah kesempatan emas datang—ibarat pepatah “pucuk dicinta ulam tiba”. Ia terpilih menjadi pengajar di San Diego State University, Amerika Serikat.

Untuk pertama kalinya, Lasmawan menginjakkan kaki di San Diego dan selama dua tahun menebarkan gamelan Bali dan Jawa. Cuaca ekstrem, dari udara dingin hingga panas menyengat khas California, tidak menyurutkan langkahnya. Di sanalah ia membangun komunitas gamelan perdana bernama Langen Kusuma.

Pengalaman merantau sejak di Surakarta membuatnya terbiasa hidup jauh dari Bali. Langkah berikutnya, ia diangkat menjadi pengajar tetap di Colorado College, sebuah perguruan tinggi seni swasta ternama di Colorado Springs.

Di kampus ini, Lasmawan mengajarkan seni budaya Indonesia—khususnya Bali—baik secara teori maupun praktik, dengan fokus pada gamelan angklung.

Dedikasinya yang tinggi membuahkan apresiasi dari Wali Kota Denver, Colorado. Ia kemudian mendirikan Grup Gamelan Tunas Mekar, dengan Lasmawan sebagai direktur sekaligus pemimpin. Tunas Mekar dikenal memiliki dedikasi luar biasa terhadap pelestarian dan pengembangan kesenian Bali di Amerika Serikat.

Grup ini tercatat berpartisipasi dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun 1996 dan 2019, bahkan penampilan angklung mereka pada 2019 sempat viral di YouTube, menjadi bukti kuat eksistensi gamelan Bali di kancah internasional.

Menyebarkan Gamelan ke Seluruh Amerika

Reputasi Lasmawan sebagai pengajar gamelan Bali semakin bersinar dan meluas ke berbagai negara bagian Amerika Serikat, seperti Illinois, Atlanta, Kentucky, Ohio, New York, North Carolina, Montana, South Dakota, Wyoming, Arizona, Idaho, Utah, dan Iowa.

BACA JUGA:  The Dynamic Heritage, Pamerkan 24 Lukisan Karya 12 Pelukis Baturulangun Batuan

Tak tanggung-tanggung, ia telah menyebarkan puluhan set gamelan, antara lain:16 set gamelan angklung, 5 set gong kebyar, 2 set angklung kembang kirang, 1 set semarandhana, 1 set smarpegulingan, 9 set gender wayang, 2 set selonding, 2 set rindik, 5 set baleganjur.

Seluruh instrumen tersebut dikirim langsung dari Bali menggunakan kontainer dan didistribusikan ke berbagai lembaga seni serta komunitas pecinta gamelan di Amerika Serikat.

Sebagai seniman yang telah berkarya puluhan tahun, I Made Lasmawan melahirkan banyak karya monumental, di antaranya Tabuh Kreasi Langlang Bhuwana, Tirta Bhuwana, Tabuh Angklung Kreasi Singa Nata, serta iringan Tari Legong Catur Dewi Manik Galah, dan karya-karya lainnya.

Semua karya tersebut lahir melalui proses panjang yang alami, berangkat dari pengalaman luar biasa, dan tetap berakar kuat pada tradisi. Pola-pola kekinian dikembangkan tanpa mengubah esensi nilai tradisionalnya. Tradisi merupakan akar jiwa dan raga Lasmawan—sebuah kecintaan yang tak pernah pudar terhadap kesenian Bali.

Sebagai warga negara Indonesia, kita patut berbangga atas pencapaian seniman besar Bali ini. Bayangkan, 35 tahun menebarkan kesenian Bali di Amerika Serikat merupakan puncak prestasi budaya yang layak mendapatkan apresiasi setinggi-tingginya.

Penghargaan tersebut akhirnya datang melalui ISI Surakarta, yang menganugerahkan Adiberata Nugraha Krisna Sanggita pada 15 Juli 2025, atas jasanya dalam mendiseminasikan karawitan Jawa-Bali di San Diego State University (1990–1992) dan Colorado College (1992–2025).

Langkah budaya I Made Lasmawan menjadi pemantik bagi generasi muda untuk mengadopsi semangat progresif dalam menjunjung tinggi kesenian tradisional Bali di kancah dunia. Jangan lupa—mari kita dukung dan apresiasi sepenuh hati sepak terjang beliau.

Oleh: Made Agus Wardana alias Ciaaattt

 

BERITA TERKINI

TERPOPULER

Scroll to Top