https://www.traditionrolex.com/27 Gemakan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak - FAJAR BALI
 

Gemakan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak

Sinergi Institut Kapal Perempuan, Bali Sruti dan Dinas P3AP2KB Kota Denpasar melakukan gerakan untuk mewujudkan desa ramah perempuan dan peduli anak.

 Save as PDF
(Last Updated On: 26/12/2022)

SINERGI Institut Kapal Perempuan, Bali Sruti dan Dinas P3AP2KB Kota Denpasar melakukan gerakan untuk mewujudkan desa ramah perempuan dan peduli anak.

 

DENPASAR – fajarbali.com | Institut Kapal Perempuan bersinergi dengan Bali Sruti dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar melakukan gerakan untuk mewujudkan desa ramah perempuan dan peduli anak di Denpasar.

Kepala Dinas DP3AP2KB Kota Denpasar I Gusti Agung Sri Wetrawati, kepada awak media, Senin (16/12) mengatakan, Kota Denpasar menjadi salah satu kota penerima awards dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada peringatan 22 Desember 2022, di Bengkulu.

Menurutnya, award tersebut harus dibarengi dengan upaya yang lebih keras lagi untuk mewujudkan DKRPPA di seluruh kelurahan dan desa yang ada di Kota Denpasar.

“Semua desa dan kelurahan dapat mewujudkan 10 indikator DKRPPA diantaranya adanya pengorganisasian perempuan dan anak, data desa pilah gender dan anak, penganggaran responsif gender, keterwakilan perempuan di pemerintahan dan lembaga sosial desa, penghapusan perkawinan anak, penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan lain-lain,” jelas Sri Wetrawati.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Institut Kapal Perempuan Misiyah berharap, peringatan Hari Pergerakan Perempuan ini dapat menjadi semangat gerak bersama untuk memastikan kesetaraan gender dan inklusi sosial.

Dikatakan, sejak tahun 2021 Kapal Perempuan, Bali Sruti dan DP3AP2KB dalam program Inklusi yang merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia melalui Bappenas dengan Pemerintah Australia melalui DFAT melakukan pemberdayaan perempuan untuk memastikan akses perempuan akar rumput, disabilitas dan kelompok marginal mendapatkan hak-haknya.

“Dalam hal ini, hak atas identitas hukum, jaminan sosial, penghapusan kekerasan khususnya kekerasan seksual sesuai dengan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), penghapusan perkawinan anak, pemulihan ekonomi paska pandemi dan meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan pembangunan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Bali Sruti, Luh Riniti Rahayu mengatakan, workshop bertujuan untuk menyosialisasikan program kolaborasi antara Kapal Perempuan di Jakarta dengan Bali Sruti di Denpasar dan Pemerintah kota Denpasar.

Dalam kolaborasi ini, lanjut dia, mengembangkan gerakan perempuan akar rumput melalui pemberdayaan perempuan. Strategi ini dikembangkan dengan membentuk Sekolah Perempuan.

Kata dia, sekolah ini sebuah wadah belajar untuk memperkuat kesadaran kritis, mengembangkan life skill dan kepemimpinan perempuan. “Untuk tahun ini Sekolah Perempuan ini dibentuk di dua desa yaitu Desa Dauh Puri Kaja dan Dauh Puri Kangin,” katanya. (Gde)

 Save as PDF

Next Post

KONI Buleleng Temu Konsultasi ke KONI Banyuwangi

Sel Des 27 , 2022
Dibaca: 46 (Last Updated On: 26/12/2022) KONI Buleleng melakukan temu konsultasi ke KONI Banyuangi SINGARAJA – fajarbali.com | Pengurus dan staf KONI Kabupaten Buleleng melaksanakan temu konsultasi ke KONI Banyuwangi, Minggu (25/12) lalu. Kegiatan ini diselenggarakan untuk melihat perkembangan KONI Banyuwangi dalam menejemen dan tata kelola untuk melahirkan atlet berprestasi […]
IMG-20221225-WA0096-746a65ca

Berita Lainnya