SINGARAJA – fajarbali.com | Dalam penanganan terhadap pasien yang terduga suspect Corona atau Covid 19 yang ada di Kabupaten Buleleng sepertinya pemerintah daerah Kabupaten Buleleng tidak ingin gegabah.
Bahkan dalam memberikan perawatan pemerintah Buleleng menunjuk Rumah Sakit Pratama Desa Giri Emas yang ada di Kecamatan Sawan sebagai rumah sakit rujukan penanganan pasien Corona atau Covid 19. Penunjukan rumah sakit Giri Emas tersebut agar dalam perawatan para pasien vocus. Bukan hanya itu, penanganan terhadap pasien Corona (Covid 19) bila dilakukan di RSUD Singaraja karena banyak pasien yang tidak merupakan terjangkit Virus Corona (Covid 19) untuk menghindari penularan sehingga dilakukan penanganan pasien Suspect Corona dilakukan di Rumah Sakit Giri Emas.
Sehingga meminimalisir penularan. Keputusan itu terungkap saat Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana menggelar rapat gabungan bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Buleleng, pada Sabtu (14/3/2020) malam di rumah Jabatan Bupati Buleleng. Rapat yang dimulai pukul 21.00 Wita hingga pukul 23.00 Wita ini juga dihadiri oleh Anggota DPRD Buleleng, pimpinan OPD, Polres Buleleng, Camat, hingga dokter dari RSUD Buleleng. Bupati Suradnyana menegaskan, ada beberapa keputusan yang diambil untuk menangkal penyebaran Covid-19 ini di Buleleng.
Diantaranya melakukan penyemprotan disinfektan secara massif, mensosialisasikan pemakaian pemakaian hand sanitizer dan pemakaian masker.”Selanjutnya untuk pasien yang sudah masuk ke RSUD Buleleng, itu statusnya masih Pasien Dalam Pengawasan (PDP), artinya belum positif Corona. Kami tunggu diambil sampel darahnya oleh Dinas Kesehatan Provinsi,” ujarnya. Pihaknya juga akan menunjuk RS Pratama Giri Emas sebagai rumah sakit Isolasi yang khusus menangani pasien suspect ataupun yang telah positif terpapar virus Corona.
Keputusan itu diambil mengingat pola distribusi aktivitas di RSUD Buleleng itu sangat linier. Sehingga tentu sangat berbahaya dan rentan terjadi penularan. Penunjukan RS Pratama sebut Suradnyana juga sudah mendapat persetujuan dari Gubernur Bali, Wayan Koster.”Kami harus jaga-jaga untuk persiapan. Jangan sampai sudah terjadi (pasien ditemukan positif Corona, Red) baru dipersiapkan. Sudah dapat ijin juga dari Pak Gubernur,” imbuhnya. Menurutnya, langkah ini diklaim sebagai upaya jangka pendek untuk mengatasi penularan Virus Corona. Suradnyana pun optimis, jika tim medis sudah siap untuk menerima pasien suspect maupun positif Corona.”Tenaga medisnya juga sudah ada pelatihan. Nah, untuk protapnya akan disusun secepatnya.
kalau di Wuhan kan dibuatkan rumah sakit khusus untuk penanganan Corona. RS Giri Emas akan disiapkan untuk itu,”bebernya. Agar persiapan dilakukan secara matang, Suradnyana meminta Wakil Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra Sp.Og bersama tim medis melakukan peninjauan ke RS Pratama Giri Emas. Termasuk memastikan segala kelengkapan sarana dan prasarana yang akan dibutuhkan.”Seperti Alat Pelindung Diri (APD) itu butuh 10-20 biji, yang harganya bisa Rp 950 ribu per biji. Saya sudah sampaiakan ke Ketua DPRD Buleleng, kalau memang membutuhkan alat pelindung diri, maka kami akan geser anggarannya tentu sesuai dengan mekanisme, untuk biaya penanaganan masalah ini,”ungkapnya.
Di sisi lain, dampak dari mewabahnya virus Corona ini membuat sejumlah agenda perayaan HUT Kota Singaraja ke-416 buyar. Bahkan, acara jalan santai yang sedianya diselenggarakan, Minggu (15/3/2020) pagi terpaksa dibatalkan sejak H-1. Pembatalan jalan santai sebut Suradnyana dilakukan sesuai dengan instruksi dari WHO.”Wabah Corona ini termasuk pandemic global. Sehingga dianjurkan untuk tidak berkumpul. Jadi kegiatan lain yang sifatntya berkumpul ya ditunda juga. Kayaknya semua kegiatan (HUT Kota Singaraja, Red) bisa ditiadakan,” tegasnya. (ags)
Save as PDF