MANGUPURA-fajarbali.com | Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung telah menyiapkan puluhan guru guna memberi pendampingan dan pembimbingan terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah inklusi Badung. Hal itu diungkap Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika ketika dikonfirmasi, Rabu (28/3/2018).
Astika mengatakan, sebanyak 40 guru diberikan pelatihan khusus menangani ABK, dan akan ditempatkan di sekolah inklusi yang telah disiapkan sejak 2017 itu.
Mantan Kasek SMKN 1 Kuta Selatan ini menjelaskan, dalam hal melakukan pendampingan ABK, perlu penyiapan SDM yang mumpuni, sehingga pelatihan bagi puluhan guru dipandang sangat penting. Baginya tidak semua guru dapat mendidik ABK, apalagi keterampilan membimbing ABK belum sepenuhnya dimiliki para pendidik.
Menurut Astika, pendidikan bagi ABK dipandang perlu, mengingat hak-hak ABK mesti disamaratakan dengan anak yang hidup normal. Untuk itu, Disdikpora Badung menyiapkan sekolah inklusi bagi siswa ABK, dengan harapan ABK dapat merasakan suasana belajar di sekolah formal.
Untuk diketahui, Badung telah menyiapkan sekolah inklusi, terdiri dari SD dan SMP yang tersebar di enam kecamatan.
“Di tiap kecamatan ada satu sekolah SD juga SMP yang kita siapkan. Total ada enam SD dan enam SMP inklusi,” kata Widia Astika via layanan pesan WhatsApp. Ditambahkannya, sekolah inklusi merupakan sekolah formal yang menyelenggarakan pendidikan bagi ABK. Sekolah inklusi bukan berupa Sekolah Luar Biasa (SLB).
Widia Astika berharap, disiapkannya sekolah inklusi beserta tenaga pendidik khusus ini dapat mengubah stigma tentang ABK yang tidak mendapat pendidikan di sekolah formal. Anak berkebutuhan khusus, tegas Astika, juga berhak mendapatkan layanan pendidikan yang baik di Kabupaten Badung. (eka)
Save as PDF