https://www.traditionrolex.com/27 Antisipasi Penyebaran Virus Japanese Encephalitis - FAJAR BALI
 

Antisipasi Penyebaran Virus Japanese Encephalitis

(Last Updated On: 01/02/2018)

DENPASAR-fajarbali.com | Kadiskes Kota Denpasar, dr. Ni Luh Putu Sri Armini, menyampaikan, Japanese Encephalitis merupakan penyakit zoonosa yang dapat menyebabkan terjadinya radang otak pada hewan dan manusia.



Penyakit ini bersifat arbovirus karena ditularkan oleh nyamuk, babi, dan/atau burung rawa. Manusia bisa tertular virus JE bila tergigit oleh nyamuk Culex Tritaeniorhynchus yang terinfeksi. Nyamuk golongan Culex ini banyak terdapat di persawahan dan area irigasi dan biasa beraktivitas di malam hari. “Kejadian penyakit JE pada manusia biasanya meningkat pada musim hujan. Penyakit ini telah menyebar luas di Asia bagian Timur seperti Jepang, Korea, dan juga negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia,” ungkap Sri Armini, saat dikonfirmasi, Kamis (1/1/2018).




Di Indonesia, kasus penyakit ini pertama kali terkuak secara umum pada tahun 1960. Japanese Encephalitis banyak dilaporkan terjadi di daerah Bali. Perjalanan penyakit JE dibedakan menjadi tiga stadium. Pertama, stadium prodromal yang berlangsung selama 2 – 4 hari. Ditandai dengan panas yang mendadak, sakit kepala berat yang terkadang disertai keluhan mual dan muntah. Selanjutnya stadium akut selama 4 – 7 hari.



Pada stadium ini panas tetap tinggi dan tidak mudah diturunkan dengan obat penurun panas. Akan terjadi kekakuan otot terutama pada otot leher. Pada
kasus yang lebih kronis kemungkinan dapat terjadi gangguan keseimbangan, kejang-kejang serta penurunan kesadaran mulai dari gelisah-mengantuk sampai koma (tidak sadar). Ketiga, stadium konvalesen atau tahap akhir. Stadium ini dimulai pada saat suhu tubuh kembali normal. Tanda-tanda neurologis bisa menetap atau cenderung membaik.

Sri Armini mengaku, Dinas Kesehatan Kota Denpasar sedianya melaksanakan vaksinasi atau imunisasi pada bulan Maret 2018 mendatang. Pihaknya telah menyediakan 183. 000 vaksin yang akan menyasar anak-anak usia 9 bulan hingga 15 tahun yang dilaksanakan di seluruh PAUD, TK, SD, dan SMP di seluruh wilayah Kota Denpasar. Sedangkan untuk Posyandu, Banjar, Puskesmas dan Rumah Sakit akan dilaksanakan pada Bulan April. “Bulan maret 2018 kita akan sasar PAUD, TK, SD, dan SMP, dan pada Bulan April kita akan sasar Posyandu, Banjar, Puskesmas dan Rumah Sakit,” paparnya.

Sri Armini juga menginformasikan kepada para steakholder hingga tingkat Desa maupun Dusun untuk memberikan sosialisasi terkait dengan pelaksanaan vaksinasi JE ini. Masyarakat dihimbau untuk berperan aktif untuk ikut serta dalam vaksinasi JE agar tidak terkena virus JE. “Diharapkan masyarakat pro aktif dalam mengikuti vaksinasi guna meminimalisir adanya kasus JE di Bali, khusus Kota Denpasar,” pungkas Sri Armini. (car)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Sungai Unda Klungkung Meluap, Tanggul Penghalau Lahar Jebol

Kam Feb 1 , 2018
Dibaca: 6 (Last Updated On: 01/02/2018)SEMARAPURA-fajarbali.com | Hujan lebat yang terjadi semalam  menyebabkan tanggul Sungai Unda Klungkung  jebol. Padahal tanggul yang dibangun oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida di Kelurahan Semarapura Kangin ini baru beberapa bulan rampung. Tanggul yang ditujukan untuk menghalau airan lahar bila terjadi erupsi Gunung Agung ini […]

Berita Lainnya