GIANYAR – fajarbali.com | Salah satu anggota DPRD Gianyar yang konsisten naik sepeda motor butut ngantor adalah Ketut Jata dari Fraksi Demokrat. Bahkan aksi mantan Ketua DPC Demokrat ini dinilai sebagai pencitraan. Walau demikian, dirinya tetap konsisten naik cekupluk untuk berkantor.
Seperti Kamis (5/12) kemarin, Ketut Jata leluasa melewati jajaran mobil dewan, yang parkir berhimpitan di atas areal parkir yang relatif terbatas. “Saya konsisten bawa motor, rumah saya dekat, hanya satu menit dari kantor. Ini bukan pencitraan, kalau ada yang ngomong gitu, itu urusan mereka. Yang penting saya tidak terjebak kemacetan,” ujar politikus Dapil Blahbatuh-Tampaksiring itu.
Ketika ditanya apakah aksinya tersebut sebagai bentuk protes atau sindiran, karena setelah tidak menjabat wakil ketua dewan dengan mengendarai DK 7 L yang dibawanya selama 10 tahun berpindfah tangan? Ketut Jata tidak menjelaskan, namun ia mengatakan bahwa dirinya masih kecewa lantaran tak dipilih Demokrat sebagai wakil ketua DPRD Gianyar.
“Sampai saat ini, saya tetap tidak terima diganti, karena saya memenuhi kriteria sebagai wakil ketua. Apalagi saat saya diganti, pimpinan di Demokrat tidak ada yang komunikasi dengan saya,” ujarnya.
Walau demikian, Ketut Jata menyebutkan saat bertemu dengan konstituen mengendari roda empat, mengingat dirinya juga menikmati tunjangan transportasi. “Tunjangan itu, tetap saya gunakan, karena saya bawa motor itu hanya saat ke kantor. Ketika ada kegiatan di luar kantor, seperti sidak komisi atau monev (monitoring dan evaluasi), saya tetap bawa mobil,” ujarnya.
Secara psikologis dirinya belum bisa move on setelah tak lagi menduduki posisi wakil ketua DPRD Gianyar. Namun tupoksinya tetap dijakankan sebagai anggota Fraksi Demokrat. “Ini hanya ketidak puasan antar pribadi, tapi kalau menyangkut ke masyarakat, menyerap aspirasi, saya tetap jalankan,” jelasnya. Disamping itu, dirinya lebih banyak bertemu konstituen, sehingga suara-suara arus bawah bisa di dengar dan diperjuangkan lewat lembaga.(sar).