https://www.traditionrolex.com/27 Desa Wisata Menjadi Alternatif Dalam Pemulihan Pariwisata Bali - FAJAR BALI
 

Desa Wisata Menjadi Alternatif Dalam Pemulihan Pariwisata Bali

(Last Updated On: 03/09/2021)

DENPASAR-fajarbali.com | Di tengah ketidakpastian pemulihan pariwisata Internasional akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, pengembangan desa wisata dan wisata edukasi dapat menjadi alternatif yang dapat dilirik untuk membangkitkan pariwisata Bali setelah masa pandemi Covid-19. Tentu yang menjadi sasarannya adalah wisatawan lokal maupun Nusantara.


“Kini sebagian besar wisatawan akan cenderung menghindari tempat keramaian dan memilih tempat-tempat wisata alam. Demikian juga akan lebih mengutamakan teknologi dan transaksi elektronik. Meskipun sejauh ini belum jelas kapan “border” pariwisata Bali akan dibuka, tapi kami para pelaku pariwisata tetap senantiasa optimistis karena industri pariwisata Bali selama ini sudah teruji ketangguhannya,” ungkap pelaku pariwisata I Made Ramia Adnyana, Kamis (26/8/2021).

Ia menyebutkan, dalam kondisi saat ini, waktu yang tepat untuk berbenah. Tak hanya hotel, villa, dan restoran, namun termasuk juga pelaku pariwisata yang bergerak di bidang perjalanan wisata. Semua harus bekerja sama dengan desa wisata-desa wisata yang ada dan untuk sementara waktu hanya bisa mengandalkan pasar domestik.

Baca juga :
Pengusaha Kaya Zainal Tayeb Dijebloskan ke Rutan Polres Badung
Dewan Gianyar Sepakati KUA-PPAS 2022, Eksekutif Rancang Pendapatan Rp 1,9 Triliun

“Kita juga mengajak seluruh stakeholder atau pemangku kepentingan di bidang pariwisata untuk bersatu dan bekerja sama yang kuat. Dan yang tidak kalah penting membutuhkan dukungan kebijakan dari pemerintah,” sebutnya.

Sementara itu, akademisi pariwisata Dr I Nyoman Sukma Arida berpendapat, pariwisata Bali pasca-pandemi memang tidak bisa lagi hanya mendewakan wisatawan mancanegara.

“Saatnya kita untuk lebih pro pada pariwisata kerakyatan atau desa wisata karena memang wisatawan nantinya tentu akan menghindari tempat- tempat wisata yang menawarkan keramaian. Wisatawan di masa mendatang akan lebih memilih yang tempat yang menawarkan karakter edukasi dan lingkungan yang lebih baik, maupun destinasi yang menerapkan prokes CHSE,” terangnya.

Ia menambahkan, yang tidak kalah penting untuk membangkitkan ekonomi Bali tidak hanya dari sektor pariwisata, namun juga memperkuat sektor pertanian dan UMKM.

“Untuk di desa wisata, mari kita pandang kunjungan wisatawan sebagai bonus. Bukan karena mengembangkan desa wisata, kemudian lantas berhenti menjadi petani karena pariwisata itu sangat rentan,” pungkasnya. (dha)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Bupati Tabanan Berikan Dukungan Langsung Penilaian Kampung Tertib Lalu Lintas di Sanggulan, Tabanan

Jum Sep 3 , 2021
Dibaca: 23 (Last Updated On: 03/09/2021)TABANAN-fajarbali.com | Memberikan dukungan langsung kepada salah satu desa unggulan, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya S.E., M.M didampingi oleh Sekda Tabanan, menghadiri acara penilaian Kampung Tertib Lalu Lintas dari Korlantas Polri di Kampung Tertib Lalu Lintas, Br. Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kec. Kediri, […]

Berita Lainnya