Ditanya mengenai dipilihnya sosok Kapten I Wayan Dipta, Bupati Mahayastra mengatakan karena Kapten Dipta merupakan sosok pemimpin pergerakan di Kabupaten Gianyar. “Pejuang kita banyak tapi tidak semuanya harus dibuatkan patung yang penting terwakili. Dan Kapten Dipta merupakan pemimpin gerakan mempertahankan kemerdekaan di Gianyar sehingga bernama Kapten,” terangnya. Dengan dibuatnya Patung Dipta, keluarga besar Kapten I Wayan Dipta yang diwakili Ketut Sri Handayani mengucapkan terima kasih kepada Bupati Gianyar.
“Saya selaku keluarga besar Kapten I Wayan Dipta mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bupati Gianyar yang telah menyerap aspirasi kami. Artinya dengan berdirinya Patung Kapten I Wayan Dipta kita masih mengenang sejarah perjuangan Kabupaten Gianyar,” ucapnya. Terlebih lagi Sri Handayani mengajak generasi muda untuk mewarisi semangat perjuangan Kapten I Wayan Dipta dalam membangun negeri.
Kapten I Wayan Dipta merupakan sosok pemuda bersahaja, meski terlahir di keluarga berada namun dirinya tak memiliki sekat dengan masyarakat pada umumnya. Bahkan beliau sering memberikan pakaiannya kepada teman-temannya yang tidak memiliki pakaian. Dipta Kecil mengenyam pendidikan di Gianyar dan melanjutkannya di Taman Siswa Denpasar. Bahkan dirinya mengenyam pendidikan menengah tinggi sampai ke Yogyakarta. Tepat 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno memproklamirkan kemerdekaan dan para pelajar yang terdidik diarahkan untuk pulang ke daerah untuk ikut bergerak mempertahankan kemerdekaan. Dipta remaja yang memiliki semangat patriotisme ikut tergabung dalam PRI dan pulang ke Denpasar, sampainya di Denpasar ditugaskan mengkoordinir gerakan mempertahankan kemerdekaan di Kabupaten Gianyar.