BANGLI-fajarbali.com | Seiring prosfek pemasaran yang baik kelapa genjah untuk alat upacara di Bali, petani dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangli bakal meningkatkan populasi tanaman kelapa.
Tidak lama lagi lahan-lahan di Bangli terutama lahan kosong dan lahan milik desa pakraman bakal disulap menjadi barisan pohon-pohon kelapa unggul, berbuah saat masih kecil ini.
Betapa tidak, karena Sekdis PKP Bangli, I Wayan Sarma mengatakan tahun 2017, Dinas PKP telah memberikan bantuan bibit kelapa genjah (varietas unggul) 7.500 pohon diberikan kepada kelompok tani dan desa pakraman. Namun pemberian itu berdasarkan permohonan dari bawah.
Untuk tahun 2018 pihaknya bakal kembali melakuakan pengadaan bibit untuk memenuhi usulan masyarakat. Adapun permohonan bibit kelapa varietas sama sebanyak 100 ribu pohon, usulan dari 13 kelompok (kelompok tani dan desa pakraman). Kelompok tani itu dominan ada di 3 kecamatan, Bangli, Susut, Tembuku.
Untuk kecamatan Kintamani sangat minim, karena alamnya tak mendukung. Namun pihaknya tak serta merta memenuhi jumlah populasi 100 ribu pohon. Sebab pihaknya harus melakukan verifikasi ke lapangan.
Dikatakan, permohonan bantuan oleh desa pakraman diperuntukkan lahan-lahan pelaba pura alias tanah kosong. Sebelum diberikan bantuan semua kelompok bakal diverifikasi, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
“Kami tak memberikan begitu saja sebelum kami verifikasi, dimana mereka tanam, dan cocok gak, lalu benar gak dengan luas areal yang ada dibanding dengan jumlah bibit yang diusulka,n” ujar pejabat asal Desa/Kecamatan Tembuku ini.
Selain itu ia tak ingin penanamannya terlampau padat, jarak tanam minimal 5 meter.Iapun mengakui tahun 2017 terjadi penanaman bibit kelapa yang tidak pada tempatnya.Mengenai hal itu bakal segera dilakukan pencabutan.
Mengenai kapan realisasi bantuan tersebut, dia mengatakan sekitar Bulan Oktober, dikaitkan dengan musim tanam yang baik. Intinya membutuhkan musim hujan, untuk mendukung pertumbuhan.
Dikatakan prosfek kelapa genjah memang sedang baik, dibutuhkan untuk alat upacara yakni daksina. Kebetulan alam di Bangli mendukung.Usulan masyarakat sesuai dengan keinginan PKP. (sum)