MANGUPURA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Guna meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, PDAM Tirta Mangutama Badung menurunkan tim Unit Reaksi Cepat (URC).
Tim tersebut bertugas menertibkan pelanggan dan calon pelanggan sesuai PP No.152 tahun 2015. Selain itu tim juga bertugas memberi respon cepat terhadap keluhan-keluhan pelanggan.
"Selain tim URC, kami para direksi pun ikut turun,” ungkap Dirut PDAM Tirta Mangutama Badung Ketut Golak didampingi Dirtek Wayan Suyasa dan Dirum Ida Ayu Eka Dewi Wijaya kepada sejumlah media, di bilangan Canggu, Kamis (28/2/2019).
PP tersebut, ujar Golak, mewajibkan dunia usaha baik hotel, restoran, vila maupun dunia usaha lain untuk memanfaatkan air PDAM jika tersedia jaringan serta PDAM mampu memasok air ke tempat usaha tersebut. “Jika hal itu bisa dipenuhi, tidak ada alasan dunia usaha untuk tidak menggunakan air PDAM. Jika tetap tidak memanfaatkan air PDAM, sanksi akan dijatuhkan," katanya.
Berdasarkan PP tersebut, Tim URC yang dikomandoi Kabag Pelanggan melakukan penertiban. Sejumlah pelanggan yang berasal dari kalangan hotel dan restoran pun disidak. Salah satunya adalah ITDC. Kompleks perhotelan ini memerlukan pasokan air sekitar 150 liter per detik untuk memenuhi 5.000 kamar yang ada di kompleks ITDC.
Saat ini, pasokan air PDAM Badung tercatat 150 liter per detik. Walau begitu, pasokan air ini akan pas jika semua kamar tersebut terisi. “Namun jika tingkat hunian hotel tidak 100 persen, tentu saja ada surplus pasokan air ke kawasan ITDC. Soal pasokan air kami pastikan tak ada masalah,” tegasnya.
Selanjutnya sidak telah dilakukan di kawasan Bandara Ngurah Rai. Kawasan ini memerlukan pasokan air sekitar 50 liter per detik. “Namun saat ini, air PDAM yang dimanfaatkan baru 23 liter per detik,” katanya.
Hal ini disebabkan adanya perbaikan dan pemasangan jaringan baru ke kawasan bandara. “Dari hasil penertiban yang dilakukan, Bandara Ngurah Rai siap memanfaatkan air PDAM 100 persen,” tegasnya.
Yang terbaru Kamis (28/2) kemarin, tim yang dikomandoi Dirum IA Eka Dewi Wijaya melakukan sidak ke Waterboom dan Sol Elite Paradiso Bali. Waterboom siap memanfaatkan pasokan air PDAM untuk menambah wahana air yang dibutuhkan.
Sementara di Hotel Sol Elite Paradiso Bali, semenjak ada pembangunan underpass jaringan terputus dan sejak itu hotel ini tak lagi menggunakan air PDAM. Temuan lainnya watermeter yang sebelumnya terpasang malah ditumpuk dengan bangunan sehingga watermeter tersebut tak kelihatan. Karena itu, PDAM pun melakukan pembongkaran dan pembacaan watermeter. Selain itu, hotel ini pun siap memanfaatkan air PDAM kembali.
Dengan adanya penertiban terhadap pelanggan dan calon pelanggan, pendapatan PDAM Badung pun melonjak. “Pendapatan PDAM pada Januari menembus Rp 19,5 miliar. Jumlah ini sesuai dengan target,” katanya.
Sebelum penertiban, pendapatan PDAM hanya Rp 18 miliar. Peningkatan pendapatan ini selain karena jumlah pelanggan dan penggunaan air meningkat, juga karena tarif air yang berlaku untuk kalangan industri jauh lebih tinggi dibanding dengan tarif air untuk rumah tangga. Tarif tertinggi dikenakan kepada hotel berbintang yang nilainya Rp 17.964 per meter kubik, sementara tarif untuk rumah tangga hanya Rp 2.235 meter kubik. (put)