Tingkatkan Daya Saing Hotel di Bali, Peneliti UNR Kaji Peran Pemikiran Strategis dan Kearifan Lokal

FEB UNR

(ki-ka), Cokorda Istri Agung Vera Nindia Putri, Ni Nyoman Sudiyani (Ketua), Ismoyo (Penasihat Asosiasi GM Indonesia), I Gusti Putu Agung Widya Goca, dan Anak Agung Istri Agung Ovy Dwijayanthi

 

DENPASAR - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com

Kelompok dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ngurah Rai (FEB UNR) telah menyelesaikan penelitian bertajuk Optimalisasi Keunggulan Kompetitif Hotel Bintang Empat dan Lima di Bali dengan Pemikiran Strategis dan Kearifan Lokal (Panca Budhi Indriya). Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Ni Nyoman Sudiyani, SE., MM., Ak., dengan anggota tim yang terdiri dari Dr. I Gusti Putu Agung Widya Goca, SE., MM., Cokorda Istri Agung Vera Nindia Putri, SE., MM., Anak Agung Istri Agung Ovy Dwijayanthi, SE., MM., serta satu mahasiswa, I Kadek Eko Darma Putra.

Dikonfirmasi di Denpasar, Sabtu (8/2/2025), Dr. Ni Nyoman Sudiyani menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana pemikiran strategis dan kearifan lokal, khususnya konsep Panca Budhi Indriya, dapat dioptimalkan untuk meningkatkan daya saing hotel bintang empat dan lima di Bali.

"Penelitian ini muncul dari kebutuhan industri perhotelan di Bali untuk tetap relevan dan kompetitif di tengah persaingan yang semakin ketat. Kami melihat bahwa hotel-hotel di Bali memiliki potensi luar biasa dalam mengandalkan nilai budaya dan kearifan lokal sebagai faktor pembeda yang unik," jelasnya.

Dalam penelitian ini, tim peneliti menyoroti bahwa Panca Budhi Indriya merupakan konsep yang mencerminkan lima alat kecerdasan sensorik manusia, yaitu penglihatan (Caksu Indriya), penciuman (Ghrana Indriya), pengecap (Jihva Indriya), pendengaran (Srota Indriya), dan peraba (Twak Indriya). Dalam industri perhotelan, konsep ini diterjemahkan ke dalam pengalaman wisata holistik yang berfokus pada bagaimana tamu dapat merasakan keunikan budaya Bali melalui kelima indera mereka.

BACA JUGA:  Lewat Penelitian yang "Out of The Box", Amrita Raih Gelar Doktor Manajemen

"Hotel-hotel dapat mengimplementasikan konsep ini dengan menghadirkan arsitektur khas Bali yang memanjakan penglihatan, aroma dupa dan bunga khas yang menenangkan, cita rasa kuliner tradisional yang autentik, alunan musik gamelan yang menciptakan suasana khas, serta layanan spa berbasis bahan alami yang memberikan pengalaman relaksasi bagi tamu," ungkapnya.

Lebih lanjut, Sudiyani menyampaikan bahwa dalam proses penelitian, tim juga meminta saran dari salah satu pihak Corporate Maya Group, Amrita, terkait penerapan kearifan lokal, khususnya Panca Budhi Indriya, di industri perhotelan. Selain itu, masukan strategis juga diperoleh dari Ismoyo, Penasehat Asosiasi General Manager (GM) Indonesia, yang memberikan wawasan tentang strategi optimalisasi keunggulan kompetitif di industri perhotelan.

"Masukan dari para praktisi industri ini sangat berharga dalam memahami bagaimana konsep Panca Budhi Indriya dapat diterapkan secara nyata di hotel-hotel berbintang di Bali. Dari diskusi dengan Ibu Amrita, kami memahami bahwa integrasi nilai-nilai kearifan lokal dalam layanan hotel bukan hanya sekadar tren, tetapi juga menjadi elemen utama dalam menciptakan diferensiasi yang kuat di pasar global. Sementara itu, dari Bapak Ini Ismoyo, kami mendapatkan wawasan tentang bagaimana strategi optimalisasi daya saing dapat diterapkan secara praktis dengan mempertimbangkan faktor manajerial dan operasional di industri perhotelan," jelasnya.

(ki-ka) I Gusti Putu Agung Widya Goca, Amrita (Corporate Maya Group), dan Ni Nyoman Sudiyani (Ketua)

Penelitian ini menemukan bahwa pemikiran strategis berperan sebagai penghubung antara kearifan lokal dan pencapaian keunggulan kompetitif. Dengan menerapkan konsep Panca Budhi Indriya secara strategis, hotel-hotel bintang empat dan lima di Bali dapat menciptakan diferensiasi yang kuat dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

"Kami melihat bahwa hotel-hotel yang berhasil mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal ke dalam strategi bisnis mereka mampu meningkatkan daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Ini tidak hanya berdampak pada peningkatan okupansi hotel, tetapi juga memperkuat citra Bali sebagai destinasi pariwisata berbasis budaya," tambah Sudiyani. 

BACA JUGA:  Kehadiran Yaga Yingde Group di Abiansemal, Percepat Akselerasi Kemajuan Pendidikan

Selain itu, penelitian ini juga menyoroti pentingnya sinergi antara hotel dan komunitas lokal dalam menjaga kelestarian budaya Bali. "Kami menemukan bahwa keterlibatan masyarakat lokal dalam operasional perhotelan, baik dalam penyediaan produk maupun jasa berbasis budaya, berkontribusi terhadap pelestarian kearifan lokal serta menciptakan manfaat ekonomi yang lebih merata," ujarnya.

Dengan selesainya penelitian ini, tim berharap hasil yang diperoleh dapat dijadikan rujukan bagi industri perhotelan dan pemangku kepentingan dalam mengembangkan strategi berbasis kearifan lokal yang berkelanjutan. "Kami berharap penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi akademisi, tetapi juga menjadi referensi bagi praktisi industri perhotelan untuk terus berinovasi dalam mempertahankan keunggulan kompetitif mereka," tutup Sudiyani.

Penelitian ini diharapkan dapat mendorong pemanfaatan kearifan lokal sebagai bagian integral dari strategi bisnis perhotelan, serta memperkuat daya saing Bali sebagai destinasi pariwisata kelas dunia yang tetap mempertahankan identitas budayanya. rl

Scroll to Top