https://www.traditionrolex.com/27 Tidak Dapat Bantuan Sopir Angkutan Kota Datangi Mapolres Buleleng - FAJAR BALI
 

Tidak Dapat Bantuan Sopir Angkutan Kota Datangi Mapolres Buleleng

(Last Updated On: 21/04/2020)

SINGARAJA – fajarbali.com | Ditengah wabah Covid 19 hampir semua masyarakat terdampak. Bahkan dengan adanya hal itu jajaran Kepolisian melakukan program keselamatan tahun 2020 yang ditujukan kepada para sopir angkotan dengan jalan memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp 600 ribu rupiah. Untuk di Kabupaten Buleleng bantuan langsung diserahkan melalui Bank BRI yang sebelumnya dilakukan pendataan oleh Mapolres Buleleng melalui Kasat Lantas Mapolres Buleleng.

 

Dari data proses pendataan yang dilakukan jajaran kepolisian dinilai pilih kasih. Betapa tidak, untuk di Kabupaten Buleleng terdapat 318 sopir angkutan yang ada namun para sopir yang telah masuk dalam data yang akan mendapatkan bantuan sebanyak 296 orang sopir. Artinya 23 orang sopir tidak masuk dalam daftar penerima bantuan keselamatan tahun 2020. Dengan adanya hal itu, sebanyak 23 orang sopir yang dipastikan tidak akan menerima bantuan keselamatan 2020 sebesar Rp 600 ribu per orang yang dicaikan melalui Bank BRI mendatangi Mapolres Buleleng guna mempertanyakan hal tersebut.

Seperti yang diungkapkan Ketua Persatuan Sopir Angkutan Kota Buleleng  Nyoman Pasek Sujana saat mendatangi Mapolres Buleleng, Selasa (21/4/2020) pagi kemarin menilai kalau bantuan yang diberikan pemerintah melalui jajaran kepolisian dirasa tidak adil. Hal itu diakibatkan karena ada sopir yang mendapatkan bantuan dan ada juga yang tidak mendapatkan bantuan ditengah wabah Covid 19 yang terjadi.”Saya rasa bantuan pemerintah yang diberikan jajaran kepolisian saya rasa tidak adil. Istilah Balinya medemen-demenan. Karena ada sopir yang mendapatkan bantuan dan ada juga yang tidak mendapatkan bantuan,”terangnya.

Bahkan Pasek menilai akibat pandemic Covid 19 yang terjadi semuanya terdampak bukan satu dan dua sopir yang ada di Kabupaten Buleleng. Bila pemerintah ingin memberikan bantuan diharapkan berikan bantuan semuanya bukan satu dua orang dan bahkan kalau memang dalam memberikan bantuan tidak bisa diberikan secara merata diharapkan jangan diberikan bantuan.”Covid 19 tidak pandang bulu. Semuanya terdampak saya harapkan dalam memberikan bantuan berikan secara menyeluruh. Bukan satu, dua orang sopir saja kalau tidak bisa memberikan semua saya harapkan jangan diberikan. Jangan berikan beban kami sebagai seorang sopir lagi, cukup kami terbebani akibat Covid 19 saja,”imbuhnya.

Dilain sisi menurut, Kasat Lantas Mapolres Buleleng AKP Citra Fatwa Rahmadani saat dikonfirmasi pihaknya membenarkan dalam pemberian bantuan keselamatan 2020 sebanyak 296 sopir angkotan kota Buleleng yang masuk daftar penerima bantuan sebesar Rp 600 ribu. Dimana menurut Fatwa daftar para sopir yang menerima bantuan tersebut didapatkan dari Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng dimana jajaran Mapolres Buleleng hanya menyalurkan atas data yang sudah ada.”Kalau masalah pemberian bantuan keselamatan kepada para sopir angkutan kami sudah mendapatkan data dari Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng bukan kami melakukan pendataan.

Kami di tinggal menyetorkan nama sesuai dengan data yang diterima saja,”akunya. Lebih jauh tutur Fatwa bantuan yang diberikan kepada 296 orang sopir itu akan dilakukan secara bertahap. Dimana dilakukan dari, Selasa (21/4/2020)  dimana perharinya sebanyak 15 orang sopir sesuai dengan daftar diberikan bantuan berupa sembako yang diberikan berupa uang tunai Rp 600 ribu yang langsung dicaikan oleh Bank BRI.”Kita disini hanya menyetor nama-namanya saja nanti para sopir membuat rekening dan langsung diproses Bank BRI dan langsung dicairkan sesuai Kartu Tanda Penduduk para sopir dan tidak boleh diwakilkan,”imbuhnya.

Terus bagaimana tanggapan Dishub Kabupaten Buleleng? Menurut Kadis Perhubungan Kabupaten Buleleng Gede Gunawan saat dikonfirmasi terpisah pihaknya menepis tuduhan yang diungkapkan Kasat Kantas Mapolres Buleleng terkait data yang didapatkan melalui Dinas Perhubungan Buleleng. Hanya saja, Gunawan menuturkan kalau pihaknya sempat dimintai data jumlah sopir yang ada di Kabupaten Buleleng oleh Dinas Perhubungan Provinsi Bali.”Kalau masalah kami dimintai data oleh Polres Buleleng kami tidak dapat. Kami hanya dapat dimintai data sopir dari dinas perhubungan Provinsi Bali. Mungkin dari Provinsi yang mengirimkan datanya itu,”tepisnya. Dikonfirmasi masalah bantuan? Gunawan mengakui dirinya tidak mengetahui tentang pemberian bantuan kepada para sopir hanya saja dirinya dimintai data saja.

”Kalau masalah bantuan kami tidak tahu hanya kami dimintai data tidak lebih dari itu,”jelasnya lagi. Bahkan Gunawan mengakui dengan adanya tercecernya para sopir yang belum masuk dalam daftar sopir yang ada di Kabupaten Buleleng pihaknya mengakui akan mengirimkan data sopir yang tercecer ke Dinas Perhubungan Provinsi Bali.”Kalau masalah sopir yang tercecer yang belum masuk dalam daftar kami nantinya akan memfasilitasi menambah nama-nama para sopir yang tercecer,”tutupnya. Untuk diketahui ada sekitar 116 sopir angkot kota Singaraja, 160 sopir isuzu, 20 sopir truk dan bus yang mendapat bantuan. (ags).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Seluruh PMI yang Datang Akan Di Rapid Test

Sel Apr 21 , 2020
Dibaca: 16 (Last Updated On: 21/04/2020)SINGARAJA – fajarbali.com | Ada tren baru mengenai Covid-19 dimana para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telah selesai masa pantaunya atau sudah tiba di wilayah asal lebih dari 14 hari terapapar virus ini. Oleh karena itu, seluruh PMI yang datang ke Buleleng dalam 30 hari […]

Berita Lainnya