Sehari Sehabis Nyepi, Warga Lakukan Tradisi Nyakan Diwang

WhatsApp Image 2025-03-30 at 07.09.53_0ba8d597
Warga Masyarakat yang sedang menjalankan tradisi Nyakan Diwang

BULELENG-fajarbali.com | warga Masyarakat yang ada di Kecamatan Banjar melangsungkan tradisi nyakan diwang atau memasak di pinggir jalan tepatnya dipintu masuk pekarangan atau rumah yang dilakukan sehari sehabis pelaksanaan hari Suci Nyepi, Minggu (30/3/2025) pagi.

Memasak diluar pekarangan rumah diharapkan mampu menyepikan dapur dimasing-masing rumah serta dengan pelaksnaan Nyakan Diwang itu dinilai juga memupuk tali persaudaraan serta silaturahmi antara warga masyarakat satu dengan yang lainnya.”Pelaksanaan nyakan diwang merupakan sebuah tradisi yang kami terima dari turun temurun sejak leluhur kita. Yang mana pelaksanaan nyakan diwang ini selain untuk menyepikan dapur setelah hari raya nyepi hal ini juga merupakan untuk menjalin tali persaudaraan serta silaturahmi antara para masyarakat,”ungkap warga masyarakat Desa Banjar yang juga mantan Kabag OPS Polres Buleleng Pur. Ida Putu Wedanajati.

Perayaan Nyakan diwang dinilai bentuk silaturahmi anatara warga masyarakat yang mana dalam pelaksanaannya dapat saling mengunjungi antara satu dengan yang lainnya serta hal itu juga dapat memupuk rasa kebersamaan antara warga masyarakat.”Nyakan diwang ini juga merupakan bentuk talipersaudaraan baik dengan keluarga atau masyarakat yang lainnya. Dimana saat pelaksanaan itu kita saling mengunjungi dan hal itu juga merupakan bentuk kami memupuk tali persatuan antar dan antara keluarga dan masyarakat yang lain,”tambahnya.

Dilain sisi menurut Ida Ketut Arcana pelaksanaan nyakan diwang merupakan bentuk warga masyarakat yang ada di Desa Banjar menyambung keharmonisan baik dengan keluarga dan kerabat atau tetangga.”Hal ini merupakan bentuk kami menjaga tali kasih dan keharmonisan menjadi warga masyarakat di Desa Banjar. Kita dapat saling mengunjungi, saling sapa, saling mengucapkan selamat hari raya dan yang lainnya,”ucapnya.

Dalam pelaksanaan hari raya Nyepi hal ini merupakan waktu yang ditunggu-tunggu karena setelah satu hari diam dirumah tanpa keluar rumah merasakan jenuh dan bosan. Keesokan harinya saat Ngembak Geni dilangsungkan nyakan diwang yang dilakukan sejak pukul 02.00 wita. Hal itu menjadi kesempatan warga masyarakat untuk melakukan bertegur sapa.”Sehari kita mengurung diri dalam rumah kemudian besoknya saat ngembah geni kita melangsungkan nyakan diwang. Kita semua bergimbira saling sapa, berjabatan tangan mengucapkan selamat hari raya,”tutupnya. @gus

Scroll to Top