Tenaga Kesehatan Rentan Alami Stres Selama Covid-19

(Last Updated On: 13/07/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Derasnya informasi secara terus menerus tentang pandemi virus corona (Covid-19) yang terjadi di hampir seluruh belahan dunia, dapat mengganggu emosional dan menyebabkan kelelahan fisik dan mental, serta dapat memicu datangnya stres.

Kesehatan mental harus menjadi prioritas utama di saat merebaknya pandemi Covid-19 seperti saat ini. Mengelola stres dan mengetahui bagaimana untuk melakukan hal yang penting, karena pada saat ini stres kronis dapat mengancam dan melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mempengaruhi kemampuan untuk melawan infeksi.

 

Sehubungan dengan hal tersebut, Psikolog RSUD Wangaya, Nena Mawar Sari mengajak seluruh masyarakat khususnya lagi bagi para tenaga kesehatan untuk mampu mengelola stres selama masa pandemi COVID-19.

 

“Untuk mengatasi itu bisa dengan cara internal dan eksternal. Selama COVID-19 ini, saya menerima konsultasi dengan keluhan cemas sekitar 30 persen dari tenaga medis. Dalam waktu satu bulan ada 96 klien yang melakukan konsultasi dengan keluhan cemas terkait penanganan COVID-19. Per harinya kami batasi lima klien saja untuk melakukan konsultasi,” jelas Nena.

 

Pihaknya menyampaikan, cara untuk mengatasi dan mengelola stres secara internal yaitu dengan mempertahankan kesehatan tubuh, menerima kondisi diri apa adanya, memelihara persahabatan, melakukan tindakan konstruktif, memelihara hubungan sosial dan tetap melakukan kreativitas di luar pekerjaan.

 

Sementara, secara eksternal yaitu dengan memperbaiki kondisi kerja atau lingkungan, melakukan komunikasi yang efektif dan memberikan penghargaan atas usaha yang dikerjakan.

 

“Perasaan yang sering kali muncul saat pandemi ini mulai dari gangguan cemas atau khawatir berlebihan, keluhan psikosomatis, gangguan adaptasi, emosional, depresi dan gangguan lainnya,” paparnya.

 

Nena menjelaskan agar masyarakat dan tenaga kesehatan pada khususnya menghindari pandangan-pandangan yang kurang tepat, diantaranya perasaan putus asa, panik berlebihan akan suatu hal, menyebarkan kepanikan bersama dan memunculkan sikap egois. Sementara itu, selama pandemi ini sehat mental dapat dilakukan dengan mengistirahatkan pikiran, memelihara kesehatan tubuh, mengkonsumsi makanan bergizi, tetap menjalin komunikasi dan bijaksana menyikapi berita.

 

“Jika ada gangguan seperti munculnya rasa marah, depresi, bosan, komunikasi tidak efektif, kehilangan konsentrasi dan gangguan yang berat lebih baik datangi konsultasi ke psikolog untuk penanganan lebih lanjut,” tutupnya. (dar).

 

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Sambut New Normal, Sekda I Gede Susila Tinjau Kesiapan DTW Tanah Lot

Sen Jul 13 , 2020
Dibaca: 11 (Last Updated On: 13/07/2020)TABANAN – fajarbali.com | Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila berkunjung ke DTW Tanah Lot dan Pasar Tradisional Beraban, Kediri, untuk meninjau kesiapan prosedur protocol kesehatan Covid-19 dalam rangka pelaksanaan penerapan New Normal atau Tatanan Kehidupan Era Baru, Minggu (12/7/2020).  Save as PDF

Berita Lainnya